Uni Eropa mengecam keputusan Presiden Donald Trump untuk melarang semua pelawat dari Eropa masuk ke Amerika Serikat, selama 30 hari. Mulai Jumat (13/3) tengah malam waktu Washington, semua orang asing yang memasuki zona Schengen, kawasan bebas perbatasan Uni Eropa selama 14 hari sebelumnya akan dilarang masuk.
Kebijakan itu adalah upaya pemerintah AS untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Langkah ini menyebabkan kepanikan di pasar finansial sementara kecemasan semakin besar sehubungan dampak ekonomi dari pandemik ini. Indeks Financial Times London terpuruk lebih dari 10 persen.
Di bandara-bandara seluruh Eropa tampak antrean mengular di konter lapor masuk (check-in) karena rencana perjalanan menjadi kacau.
Seperti halnya banyak turis Amerika di Eropa, Joel Hare memutuskan untuk terbang pulang secepatnya setelah mendengar tentang larangan perjalanan itu dari berita-berita di media.
“Kami tidak pasti apakah kami bisa masuk ke Amerika, jadi saya belanjakan $3.000 untuk penerbangan lain,” kata Hare. Namun pihak berwenang di AS mengatakan larangan perjalanan itu hanya berlaku untuk warga asing, bukan warga Amerika.
Banyak pelawat marah dengan keputusan AS ini.
“Ini merupakan langkah dari Trump karena dia tidak becus dan tidak mampu bertindak, jadi dia menyalahkan musuh dari luar, dalam kasus ini Eropa,” kata warga Spanyol Miguel Paracuellos, yang berusaha untuk pulang ke rumahnya di Miami dari Madrid.
Untuk merestui larangannya itu, Presiden Trump menuduh, negara-negara Uni Eropa tidak “mengambil langkah pencegahan yang sama” seperti AS. [jm/pp]