Tautan-tautan Akses

Erdogan Unjuk Kekuatan dalam Demonstrasi Terbesar 


Orang-orang memotret dengan ponsel mereka sebelum Presiden Recep Tayyip Erdogan berpidato dalam demonstrasi di Istanbul (7/8). (AP/Emrah Gurel)
Orang-orang memotret dengan ponsel mereka sebelum Presiden Recep Tayyip Erdogan berpidato dalam demonstrasi di Istanbul (7/8). (AP/Emrah Gurel)

Erdogan mengatakan akan menandatangani undang-undang yang memberlakukan kembali hukuman mati jika parlemen meloloskannya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Minggu (7/8) berjanji untuk terus melawan siapa pun atau kekuatan apa pun yang ingin merongrong pemerintahannya.

Berpidato di depan jutaan orang dalam demonstrasi massal di Istanbul, dia juga berjanji akan membasmi mereka yang terlibat dalam kudeta yang gagal bulan lalu “serta kekuatan di balik mereka.”

Erdogan berbicara dari panggung setinggi 60 meter yang dihiasi bendera-bendera nasional berukuran besar dan foto-foto bapak pendiri Turki, Mustafa Kemal Ataturk.

"Kita akan melanjutkan jalan dalam solidaritas," ujar Presiden Erdogan. "Kita akan saling mencintai bukan karena pangkat atau jabatan, melainkan karena Allah."

Dia kemudian mengatakan kepada massa yang mengibarkan bendera bahwa ia akan menandatangani undang-undang yang memberlakukan kembali hukuman mati jika parlemen meloloskannya.

Hukuman mati dihapus di Turki tahun 2004. Uni Eropa mengancam diberlakukannya lagi hukuman mati akan mengakhiri peluang Turki bergabung dengan blok 28 negara itu.

Erdogan didampingi oleh pemimpin dua partai oposisi utama. Dia tidak mengundang ketua Partai Demokrat Rakyat yang pro-Kurdi.

Perdana Menteri Binali Yildirim melarang unjuk slogan partisan hari Minggu guna menjaga persatuan.

Sekitar 15.000 polisi menjaga demonstrasi itu, yang digambarkan para wartawan sebagai salah satu yang terbesar di negara berpenduduk 75 juta orang itu. [vm]

XS
SM
MD
LG