Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Minggu (10/3) menuduh pawai perempuan di pusat kota Istanbul pada hari Jumat (8/3) tidak menghormati Islam karena mengejek suara azan.
Ada beberapa ribu perempuan yang berkumpul melakukan rapat umum di pusat kota Istanbul hari Jumat petang untuk merayakan Hari Perempuan Internasional. Namun, polisi menggunakan gas airmata untuk membubarkan mereka.
Dalam kampanye pemilihan yang disiarkan televisi hari Minggu, Presiden Reccep Tayyip Erdogan memperlihatkan video yang diambil dalam rapat dan protes perempuan itu, menunjukkan perempuan berteriak dan memekik, sementara dari sebuah Mesjid terdekat terdengar suara azan tengah berkumandang.
“Mereka (rapat perempuan itu) tidak menghormati suara azan dengan memekikkan ucapan, mengejek, dan bersuit," kata Erdogan kepada massa yang hadir.
Perempuan yang ikut dalam rapat itu mengatakan lewat Twitter pekikan dan suitan adalah bagian dari aksi yang mereka lakukan dan tidak ditujukan terhadap suara azan yang berkumandang sewaktu rapat berlangsung.
Polisi senantiasa mencegah terjadi aksi protes di pusat kota Istanbul dan di mana saja. Pemerintah Ankara memperketat larangan menyusul pemberlakuan UU darurat setelah kudeta gagal tahun 2016. Keadaan darurat dicabut bulan Juli tahun lalu.
Rapat umum yang diadakan Erdogan adalah untuk pemilihan walikota dan DPR daerah. (al)