Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tetap membela rekannya dari Rusia, Vladimir Putin, meskipun terjadi ketegangan yang semakin meningkat antara kedua tokoh itu terkait masalah Suriah.
Erdogan hari Selasa (10/3) mengukuhkan komitmennya untuk mengaktifkan sistem rudal S-400 Rusia, dan mengklaim “penolakan Washington mengenai S-400 telah berkurang secara signifikan.”
Dalam pembicaraan telepon hari Selasa dengan James Jeffrey, utusan khusus Amerika untuk hubungan dengan Suriah, Duta Besar Amerika untuk Turki David Satterfield mengatakan sistem rudal Rusia bertentangan dengan kemitraan Turki dengan NATO.
Meskipun menghadapi ancaman Washington, Erdogan berjanji bulan ini untuk mengaktifkan sistem itu pada bulan April.
Pembelian sistem senjata anti-pesawat S-400 dari Rusia yang dilakukan oleh Turki melanggar CAATSA, yang melarang akuisisi sistem militer canggih dari Rusia.
Washington awalnya mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Turki atas pembelian S-400 itu. Namun, ancaman sanksi itu terkait dengan aktivasi sistem rudal tersebut. [lt/ii]