Tautan-tautan Akses

Erdogan Tepis Ancaman Sanksi AS Terkait Penahanan Pendeta


Presiden Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di markas NATO, Brussels, Belgia, 11 Juli 2018.
Presiden Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di markas NATO, Brussels, Belgia, 11 Juli 2018.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintahnya tidak akan mundur dan siap “menempuh caranya sendiri”, jika Amerika mengenakan sanksi karena Turki menahan seorang pendeta Amerika atas tuduhan spionase dan tuduhan terkait teror.

Presiden Erdogan mengakhiri kebungkamannya, Sabtu (28/7), seputar sengketa diplomatik yang meruncing menyangkut Pendeta Andrew Craig Brunson. Brunson, yang berusia 50 tahun, ditangkap Desember 2016 dan dipenjarakan sampai kemudian diubah menjadi tahanan rumah pekan lalu.

Menurut kantor berita Associated Press, yang mengutip media Turki, Erdogan mengatakan saat melakukan kunjungan resmi di Afrika bagian selatan “mereka tidak bisa membuat kita mundur karena sanksi. Amerika jangan lupa, kecuali mengubah sikapnya, Amerika akan kehilangan mitra kuat dan jujur seperti Turki”.

Presiden Donald Trump, Kamis (26/7), mengumumkan kemungkinan mengenakan sanksi terhadap Turki, sekutu penting dalam NATO, atas perlakuan Turki terhadap Pendeta Brunson. Pendeta ini sudah tinggal di Turki selama 23 tahun dan memimpin Gereja Kebangkitan Izmir (Izmir Resurrection Church). [vm/al]

XS
SM
MD
LG