Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menegaskan ia tidak akan bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Mike Pence atau Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ketika mereka melakukan kunjungan di Turki minggu ini. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk menekan Turki menghentikan invasi ke Suriah timur laut.
Erdogan mengatakan kepada Sky News, Pence dan Pompeo akan bertemu dengan para pejabat setingkat di Turki. Namun ia bersedia bertemu, jika Presiden Donald Trump yang datang ke Turki.
“Kami meminta gencatan senjata,” kata Presiden Trump, Selasa (15/10) di sebuah acara Gedung Putih. “Kami telah memberikan sanksi terkuat yang dapat dibayangkan. Kami memiliki banyak sanksi lainnya jika mereka tidak sanksi terdahulu tidak berdampak, termasuk tarif besar pada baja Turki," lanjutnya.
Turki melancarkan operasi militernya minggu lalu untuk mengenyahkan pasukan Kurdi Suriah yang oleh Ankara dicap sebagai teroris. Namun malah dipandang oleh sebagian besar negara-negara Barat sebagai mitra utama dalam perang melawan ISIS.
Serangan itu dilancarkan beberapa hari setelah Gedung Putih mengumumkan Turki bergerak maju dengan rencana operasi itu dan pasukan Amerika akan ditarik dari daerah itu. Keputusan untuk menarik pasukan Amerika itu telah menuai banyak kritikan dari anggota Kongres, baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik.
Dalam kunjungannya ke Turki, Pence akan menegaskan komitmen Amerika “untuk mencapai gencatan senjata segera dan syarat-syarat untuk penyelesaian yang dinegosiasikan,” menurut pernyataan Gedung Putih. [lt/uh]