Menurut Administrasi Informasi Energi, Amerika Serikat memperoleh sekitar 11 persen listriknya dari sejumlah sumber energi terbarukan. Di sisi lain, sejak tahun 2015 sekitar 98 persen energi yang diperoleh Kosta Rika berasal dari energi terbarukan. Bagaimana mereka melakukan hal itu, menjadi suatu pelajaran bagi setiap negara.
Di Kosta Rika, beralihnya para pengusaha dan sejumlah UKM (Usaha Kecil dan Menengah) ke sumber energi terbarukan semakin meningkat karena hal tersebut merupakan pilihan ekonomi yang cerdas.
Luis Diego Vasquez mengungkapkan hal itu tidak hanya terbatas demi lingkungan, tetapi juga termasuk sejumlah panel surya yang digunakan pada toko es krim miliknya dapat menghemat biaya.
Luis lebih lanjut memaparkan, “Sebelumnya kami bekerja dengan generator bensin di sini, biayanya sekitar $25 sehari. Dengan menggunakan panel surya maka tidak ada bahan bakar yang digunakan, mengurangi polusi dan kebisingan. Banyak orang menyukainya dan memulihkan investasi dengan menghemat uang pada bahan bakar.”
Vasquez dan Fatima Monealegre, petani panel tenaga surya, menjadi bagian dalam ekonomi energi terbarukan yang memungkinkan rekor 98 persen energi listrik Kosta Rika berasal dari sumber-sumber energi terbarukan.
Fatima lebih jauh menjelaskan, "Kami dapat peluang energi dari sinar matahari untuk memperoleh ketenangan, kesehatan, hemat biaya pengeluaran untuk listrik dan gas. Yang terpenting adalah kami punya kontribusi pada pelestarian planet Bumi dan kesehatan semua masyarakat.”
Pada skala nasional negara tersebut mendapatkan energi dari sejumlah sumber lain seperti yang berasal dari tenaga angin, panas bumi, dan air. Bahkan lampu jalanan pun bertenaga surya.
Pejabat pemerintah seperti Andrea Mesa mengungkapkan negara itu lebih memilih untuk menerapkan kebijakan neutral carbon terkait emisi karbondioksida di udara karena itulah tuntutan pada masa mendatang.
“Arah yang dituju menjadi sangat digital dan kedua proses ini saling memberi umpan balik yang mana kita akan mulai menghasilkan listrik dengan cara yang terdesentralisasi. Perubahan tersebut sangat struktural terhadap model energi dan pengembangan ekonomi. Kosta Rika sendiri menetapkan peta jalan untuk mempersiapkan dan memanfaatkannya, serta memberikan peluang,” jelas Andrea Mesa, Menteri Energi dan Lingkungan Hidup Kosta Rika.
Semua ini dimungkinkan karena Kosta Rika hanya berpenduduk sekitar lima juta orang dan tidak memiliki industri besar sehingga jaringan energi listrik mereka kecil. Akan tetapi sektor transportasi negara itu besar yang hampir sepenuhnya bergantung pada BBM.
Oleh karena itu, produk-produk petroleum masih berperan besar pada sebagian besar penggunaan energi total negara tersebut. Namun Mesa menegaskan hal itu juga akan berubah.
Dalam jangka pendek, sejumlah analis memperkirakan pertumbuhan energi terbarukan akan bertambah, dan permintaan terhadap bahan bakar minyak terus akan meningkat. [mg/lt]