Empat orang tewas, dan sedikitnya 20 lainnya luka-luka dalam penembakan pada Sabtu (15/4) malam di kota kecil Dadeville, kata Kantor Penegak Hukum Alabama, Minggu (16/4).
Menurut juru bicara kantor itu, Sersan Jeremy Burkett, penembakan itu terjadi Sabtu, sekitar pukul 22.30 waktu setempat.
FBI, Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak AS, serta Kantor Kejaksaan Wilayah Kelima juga telah merospon ke lokasi dan membantu penyelidikan, kata kantor penegak hukum tersebut.
Belum ada konfirmasi tentang apa yang menyebabkan penembakan itu, dan belum jelas apakah ada tersangka yang ditahan.
Gubernur Alabama Kay Ivey dalam postingan di Twitter , Minggu pagi, mengatakan ia tetap "mendapat pengarahan terbaru" dari penegak hukum saat ada rincian peristiwa itu.
"Pagi ini, saya tutut berduka bersama warga Dadeville dan warga Alabama," tulisnya dalam postingan tersebut. "Kejahatan kekerasan TIDAK punya tempat di negara kita."
Penembakan itu terjadi dalam beberapa minggu setelah dua penembakan massal di negara bagian di dekatnya, Tennessee dan Kentucky. Penembakan tersebut, minggu lalu mendorong seruan para pemimpin lokal untuk tindakan pengendalian senjata yang lebih ketat. [my/jm]
Forum