Kementerian Dalam Negeri di Phnom Penh, Selasa (28/4) mengatakan tiga orang Iran dan seorang etnik Rohingya dari Myanmar adalah yang pertama melamar untuk berimigrasi ke Kamboja dari kamp tahanan yang dikelola Australia di pulau Nauru, Pasifik.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Kamboja Khieu Sopheak mengatakan para pejabat masih harus meninjau kembali kasus-kasus tersebut sebelum mengambil keputusan terakhir.
Pekan lalu, para pejabat mengatakan hanya seorang pria Rojingya telah memohon untuk dimukimkan kembali.
Kamboja menanda-tangani persetujuan dengan Australia tahun lalu untuk menerima lebih dari 1.000 orang pengungsi, yang sedang ditahan oleh Australia di Nauru. Persetujuan itu mencakup apa yang telah digambarkan sebagai paket bantuan $ 30 juta bagi Kamboja.
Canberra telah mengatakan pengungsi itu tidak akan diizinkan bermukim di Australia dengan alasan apapun. Tidak jelas berapa lama proses peninjauan kembali itu akan berlangsung.