Tautan-tautan Akses

Elon Musk akan Wawancarai Trump Langsung di X


Elon Musk (kanan) dijadwalkan mewawancarai calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, di platform media sosialnya, X
Elon Musk (kanan) dijadwalkan mewawancarai calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, di platform media sosialnya, X

Miliarder Elon Musk akan mewawancarai calon presiden Partai Republik, Donald Trump, di platform media sosial X pada Senin (12/8). Acara ini berpotensi menambah kejutan dalam pemilihan presiden AS yang sedang memanas.

Wawancara yang dijadwalkan pada pukul 20.00 waktu setempat, atau pukul 07.00 WIB pada Selasa (13/8), bisa memberikan mantan presiden itu kesempatan untuk kembali mencuri perhatian. Acara tersebut datang di saat kampanye Trump dianggap kurang bersemangat.

Saingan Trump dari Partai Demokrat dalam pemilihan 5 November, Wakil Presiden Kamala Harris, berhasil mengimbangi posisi Trump dalam jajak pendapat. Ia juga telah membangkitkan semangat pemilih Demokrat melalui serangkaian kampanye yang penuh antusiasme.

Wawancara di platform media sosial Musk itu juga dapat menjadi jalan bagi Trump untuk menjangkau audiens baru di luar pendukung konservatif yang biasa mengikuti kampanye dan menonton Fox News. Namun, acara di platform tersebut kadang terhambat oleh masalah teknis.

"Saya akan melakukan beberapa uji skala sistem malam ini dan besok sebelum percakapan," tulis Musk di platform tersebut, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Wawancara tersebut akan disiarkan langsung melalui akun resmi Trump di X, menurut informasi dari tim kampanyenya pada Minggu (11/8). Akses Trump ke akun @realDonaldTrump dipulihkan sebulan setelah Musk mengakuisisi X, menyusul penangguhan oleh pemilik sebelumnya karena serangan terhadap Kongres pada 6 Januari 2021 oleh pendukungnya.

Meskipun Trump sering memposting di platform Truth Social miliknya, yang diluncurkan pada Februari 2022, ia baru sekali kembali ke X dengan postingan pada Agustus 2023 yang meminta sumbangan dan menunjukkan foto dirinya di penjara Fulton County.

Musk bisa menjadi pewawancara yang tidak biasa. Meski sebelumnya mendukung Presiden Demokrat Joe Biden pada 2020, orang terkaya di dunia ini kini berpindah mendukung Partai Republik setelah percobaan pembunuhan Trump pada Juli.

Musk, yang juga pemilik mobil listrik Tesla, membentuk organisasi penggalangan dana untuk mendukung kampanye Trump. Saat ini, komite aksi politik tersebut sedang diselidiki di Michigan karena kemungkinan melakukan pelanggaran hukum negara bagian terkait pengumpulan informasi pemilih.

Trump, yang telah lama mengkritik kendaraan listrik, mengubah pandangannya setelah mendapat dukungan Musk.

"Saya mendukung mobil listrik. Saya harus mendukungnya, karena Elon sangat mendukung saya. Jadi, saya tidak punya pilihan lain," kata Trump pada kampanye awal Agustus.

Presiden Serikat Pekerja Otomotif Shawn Fein, yang berkampanye untuk mendukung Harris, menyebut Trump sebagai "pengkhianat."

Pemerintahan Biden berupaya mempopulerkan kendaraan listrik dengan menawarkan keringanan pajak dan dukungan lainnya, sebagai bagian dari upaya lebih luas untuk mengurangi emisi karbon yang dianggap sebagai penyebab perubahan iklim.

Partai Republik di Kongres menolak subsidi tersebut. Senator J.D. Vance, calon wakil presiden Trump, menyebut kebijakan Biden sebagai subsidi bagi orang kaya yang membeli mobil listrik. [ah/es]

Forum

XS
SM
MD
LG