Ekspor China mengalami penurunan tajam pada dua bulan pertama tahun ini, sementara impor juga melambat. Hal tersebut dipicu oleh wabah virus corona yang mengganggu jalannya operasi bisnis, rantai pasokan global, dan aktivitas ekonomi.
Dalam kurun Januari-Februari 2020, ekspor China mengalami penurunan sebesar 17,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, data bea cukai menunjukkan pada hari Sabtu (7/3). Angka tersebut merupakan penurunan tertajam sejak Februari 2019.
Berita yang dilansir Reuters menyebutkan, impor China merosot 4% dari tahun sebelumnya. Namun angka tersebut masih lebih baik dibandingkan ekspektasi pasar yang sebelumnya memperkirakan penurunannya mencapai 15%. Impor China melonjak sebesar 16,5% pada bulan Desember 2019 karena didukung oleh kesepakatan awal perdagangan antara Amerka Serikat dan China.
China juga mengalami defisit perdagangan sebesar AS$ 7,09 miliar pada January-February 2020. Padahal sebelumnya para analis memperkirakan China akan mengalami surplus perdagangan sebesar AS$ 24,6 miliar.
Corona telah menewaskan lebih dari 3.000 orang dan menginfeksi lebih dari 80 ribu orang di China. [ah]