Angka-angka resmi menunjukkan bahwa 19 ekonomi yang tergabung dalam zona euro tumbuh 0,2 persen dalam tiga bulan terakhir tahun 2018, sama seperti pada kuartal sebelumnya.
Sebagai akibatnya, sebut Eurostat hari Kamis (31/1), zona euro bertumbuh 1,8 persen pada tahun 2018. Ini adalah angka yang lemah setelah blok tersebut mengawali tahun 2018 dengan prediksi akan terjadi sedikit saja penurunan dari tingkat pertumbuhan 2,3 persen pada tahun 2017.
Jerman, ekonomi terbesar Eropa, mengalami kontraksi yang tidak terduga pada kuartal ketiga, antara lain disebabkan oleh perubahan standar emisi yang memperlambat penjualan mobil. Ekonomi Italia terpukul akibat kenaikan suku bunga pinjaman pemerintah di pasar keuangan, setelah perselisihan pemerintah baru negara itu yang populis dengan Komisi Eropa terkait rencana anggarannya. Ketidakpastian mengenai keluarnya Inggris dari Uni Eropa juga mempengaruhi tingkat pertumbuhan tersebut. [uh]