Dengan terus meningkatnya jumlah kasus virus corona, pemerintah Australia mengumumkan paket bantuan keuangan 1,4 miliar dolar untuk menghadapi pengangguran yang meningkat di negara itu.
PM Scott Morrison, Kamis (16/7) mengumumkan bahwa pemerintahnya akan mengeluarkan lebih dari 1 miliar dolar dalam program subsidi upah yang sedang berjalan sekarang ini untuk membantu membayar separuh dari upah karyawan yang bekerja di sektor usaha kecil. Sementara itu, 400 juta dolar selebihnya akan mendanai kursus-kursus baru bagi ribuan calon pekerja, guna menyiapkan mereka dengan keterampilan yang akan dibutuhkan dalam ekonomi pascapandemi.
Paket bantuan keuangan ini diajukan sementara tingkat pengangguran Australia naik menjadi 7,4 persen, atau hampir 1 juta orang, yang tertinggi dalam 22 tahun ini.
Australia telah mencatat hampir 11 ribu kasus Covid-19 terkonfirmasi, sebut pelacak virus corona di Johns Hopkins University. Lonjakan kasus baru hampir semuanya terjadi di negara bagian Victoria, yang melaporkan 317 kasus baru pada hari Kamis, peningkatan harian terbesar sejauh ini.
Negara bagian berpenduduk terpadat kedua di Australia itu telah menutup perbatasannya dengan New South Wales, setelah perebakan baru virus corona di Melbourne, ibu kota Victoria. Melbourne sedang dalam tahap awal lockdown selama enam pekan yang diberlakukan dalam upaya membendung penyebaran virus corona.
Kematian dua lelaki lansia di Victoria membuat total kematian karena virus corona di negara bagian itu menjadi 29, dan total kematian di Australia menjadi 113.
Sementara itu, Gubernur Tokyo Yuriko Koike, Kamis (16/7) mengatakan kota itu mencatat lebih dari 280 kasus baru Covid-19 dalam kurun 24 jam. Ini merupakan angka kasus tertinggi dalam satu hari bagi ibu kota Jepang itu.
Koike mengatakan kepada wartawan bahwa Tokyo telah melakukan 4.000 tes virus corona, rekor terbanyak dalam satu hari.
Peningkatan kasus baru Covid-19 dapat memaksa PM Shinzo Abe untuk mempertimbangkan kembali kampanye barunya yang bertujuan untuk mendorong wisata dalam negeri, guna mengimbangi berkurangnya wisatawan asing.
Sementara itu India mencatat hampir satu juta kasus virus corona. Kementerian Kesehatan India hari Kamis (16/7) mengumumkan lebih dari 32.700 kasus baru dalam kurun 24 jam terakhir, suatu rekor terbesar dalam satu hari, sejak pandemi merebak. India kini mencatat lebih dari 936 ribu kasus terkonfirmasi dengan lebih dari 24 ribu kematian.
Angka-angka terbaru global menunjukkan 13,5 juta orang dikukuhkan terinfeksi Covid-19 dan lebih dari 580 ribu meninggal karenanya. Negara-negara yang menghadapi kenaikan jumlah pasien kini memberlakukan kembali berbagai restriksi atau menambahkan pembatasan baru.
Semua pengunjung ke Yunani harus menunjukkan kepada penjaga perbatasan hasil tes Covid-19 negatif yang dikeluarkan tidak lebih dari 72 jam sebelumnya.
Romania memperpanjang status siaga di tingkat nasional selama 30 hari lagi.
Israel mengancam akan memberlakukan kembali lockdown total di semua penjuru negara itu jika jumlah kasus virus corona tidak mulai berkurang dalam beberapa hari mendatang.
Afrika Selatan memberlakukan kembali larangan penjualan minuman beralkohol, dengan menyatakan para dokter dan rumah sakit tidak memiliki waktu atau fasilitas guna menangani cedera akibat mabuk berat.
Negara itu mencatat lebih dari 311 ribu kasus terkonfirmasi pada hari Rabu (15/7). Ini adalah angka tertinggi di Afrika dan tertinggi kedelapan di dunia, sebut pelacak virus corona Johns Hopkins University. Sejauh ini Afrika Selatan mencatat kematian 4.453 orang akibat virus corona.
Sementara itu para pejabat Kenya menyatakan virus corona menewaskan empat petugas kesehatan dan membuat 450 lainnya jatuh sakit di rumah sakit bersalin terbesar di negara itu. [uh/ab]