Lima tentara dan sedikitnya 13 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas dalam dua bom bunuh diri pada Selasa (4/3). Militer mengatakan bahwa serangan itu menarget kompleks militer di Pakistan barat laut.
Serangan di distrik Bannu di provinsi Khyber Pakhtunkhwa itu melukai sedikitnya 32 orang, menurut pernyataan sayap media militer, Inter Services Public Relations (ISPR), pada Rabu. "Para penyerang berusaha menerobos keamanan kantonmen," kata ISPR. "Para penyerang menabrakkan dua kendaraan bermuatan bahan peledak ke dinding perimeter," setelah pasukan keamanan menanggapi penyusupan tersebut.
Militer mengatakan bahwa lima tentara tewas dalam baku tembak. Empat pembom bunuh diri dan 12 militan juga tewas.
Sebagian besar korban sipil terjadi ketika bangunan, termasuk masjid dan kompleks perumahan, runtuh akibat kekuatan ledakan-ledakan itu.
Kantor berita Associated Press melaporkan bahwa kelompok militan yang relatif kurang dikenal, Jaish Al-Fursan, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Militer mengatakan warga negara Afghanistan terlibat serangan itu. Dikatakan bahwa pemimpin kelompok Khawarij, istilah Arab yang digunakan militer untuk menggambarkan pejuang Tehreek-e-Taliban Pakistan, merencanakan dan melaksanakan serangan itu dari Afghanistan.
AS dan PBB sama-sama menyatakan Tehreek-e-Taliban Pakistan sebagai organisasi teroris.
Militer kembali mendesak Taliban Afghanistan agar mengambil tindakan terhadap militan anti-Pakistan. Taliban Afghanistan membantah telah menyediakan tempat berlindung bagi militan regional. [ka/lt]
Forum