NEW DELHI —
Di India Utara, dua gadis remaja ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon setelah diduga diperkosa beramai-ramai. Satu orang telah ditangkap terkait serangan brutal yang kembali telah membuat banyak pihak memusatkan perhatian pada kejahatan terhadap perempuan.
Kejahatan ini terjadi di sebuah desa terpencil di negara bagian Uttar Pradesh – daerah di mana hukum dan ketertiban jarang ditegakkan.
Dua sepupu berusia 14 dan 15 tahun hilang dari lapangan di dekat rumah mereka di distrik Badaun. Mereka kemudian ditemukan tewas tergantung di pohon mangga di sebuah kebun pada hari Rabu (28/5) dini hari. Abang mereka mengatakan keduanya pergi keluar rumah karena tidak ada toilet di dalam rumah mereka. Mereka berasal dari keluarga miskin.
Polisi mengatkaan kedua gadis remaja itu telah diperkosa beramai-ramai dan dicekik. Seorang laki-laki ditangkap hari Kamis (29/5) setelah protes seharian oleh warga desa yang marah di bawah pohon itu menuntut keadilan.
Warga desa menuduh polisi lambat mengambil tindakan dan tidak memperhatikan ketika mereka pertama kali menyampaikan laporan hilangnya kedua gadis itu. Tiga polisi telah diskors karena tidak mencatat hal tersebut ketika kedua gadis itu dilaporkan hilang.
Ketua Menteri Uttar Pradesh Akhilesh Yadav hanya berbicara singkat kepada para wartawan. Yadav mengatakan pemerintahnya terus bekerja secara konstan untuk memperbaiki hukum dan ketertiban.
Beberapa aktivis hak-hak perempuan menunjukkan rasa kaget atas tuduhan keterlibatan polisi dalam serangan itu. Seorang anggota Komisi Nasional India Bagi Perempuan – Nirmala Samant menyebut itu sebagai kejahatan yang mengerikan. Ia mengatakan komisi itu mengirim sebuah tim untuk menyelidiki kejahatan tersebut.
Nirmala Samant mengatakan mereka akan mengambil tindakan untuk melihat apakah para tersangka akan ditahan. Ia menambahkan tim komisi itu akan memusatkan perhatian pada upaya memastikan bahwa polisi yang diduga terlibat atau lalai dalam menangani kejahatan itu juga mendapat hukuman..
Perkosaan beramai-ramai di ibukota India pada Desember 2012 lalu mendorong pemerintah India memperketat hukum dan membuat perkosaan bisa dijatuhi hukuman mati. Tetapi langkah-langkah yang lebih tegas itu tampaknya hanya membawa sedikit kemajuan untuk membendung kekerasan terhadap perempuan. Laporan –laporan serangan seksual terus dilaporkan dari seluruh pelosok India, baik dari desa-desa terpencil, atau dari kota-kota besar seperti Mumbai – pusat keuangan India – atau ibukota New Delhi.
Sebagian orang mengatakan tingginya laporan perkosaan itu sebagian karena kini lebih banyak korban berani melaporkan kejahatan yang sebelumnya jarang dibicarakan karena khawatir akan merusak reputasi korban.
Serangan terbaru itu menekan pemerintah baru India untuk melakukan lebih banyak hal guna menjamin keamanan perempuan. Partai Bharatiya Janata pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi yang kini berkuasa berjanji dalam kampanyenya, untuk mengangkat status perempuan di India. Tetapi para aktivis mengatakan mereka ingin melihat langkah kongkrit di lapangan untuk mewujudkan janji tersebut.
Kejahatan ini terjadi di sebuah desa terpencil di negara bagian Uttar Pradesh – daerah di mana hukum dan ketertiban jarang ditegakkan.
Dua sepupu berusia 14 dan 15 tahun hilang dari lapangan di dekat rumah mereka di distrik Badaun. Mereka kemudian ditemukan tewas tergantung di pohon mangga di sebuah kebun pada hari Rabu (28/5) dini hari. Abang mereka mengatakan keduanya pergi keluar rumah karena tidak ada toilet di dalam rumah mereka. Mereka berasal dari keluarga miskin.
Polisi mengatkaan kedua gadis remaja itu telah diperkosa beramai-ramai dan dicekik. Seorang laki-laki ditangkap hari Kamis (29/5) setelah protes seharian oleh warga desa yang marah di bawah pohon itu menuntut keadilan.
Warga desa menuduh polisi lambat mengambil tindakan dan tidak memperhatikan ketika mereka pertama kali menyampaikan laporan hilangnya kedua gadis itu. Tiga polisi telah diskors karena tidak mencatat hal tersebut ketika kedua gadis itu dilaporkan hilang.
Ketua Menteri Uttar Pradesh Akhilesh Yadav hanya berbicara singkat kepada para wartawan. Yadav mengatakan pemerintahnya terus bekerja secara konstan untuk memperbaiki hukum dan ketertiban.
Beberapa aktivis hak-hak perempuan menunjukkan rasa kaget atas tuduhan keterlibatan polisi dalam serangan itu. Seorang anggota Komisi Nasional India Bagi Perempuan – Nirmala Samant menyebut itu sebagai kejahatan yang mengerikan. Ia mengatakan komisi itu mengirim sebuah tim untuk menyelidiki kejahatan tersebut.
Nirmala Samant mengatakan mereka akan mengambil tindakan untuk melihat apakah para tersangka akan ditahan. Ia menambahkan tim komisi itu akan memusatkan perhatian pada upaya memastikan bahwa polisi yang diduga terlibat atau lalai dalam menangani kejahatan itu juga mendapat hukuman..
Perkosaan beramai-ramai di ibukota India pada Desember 2012 lalu mendorong pemerintah India memperketat hukum dan membuat perkosaan bisa dijatuhi hukuman mati. Tetapi langkah-langkah yang lebih tegas itu tampaknya hanya membawa sedikit kemajuan untuk membendung kekerasan terhadap perempuan. Laporan –laporan serangan seksual terus dilaporkan dari seluruh pelosok India, baik dari desa-desa terpencil, atau dari kota-kota besar seperti Mumbai – pusat keuangan India – atau ibukota New Delhi.
Sebagian orang mengatakan tingginya laporan perkosaan itu sebagian karena kini lebih banyak korban berani melaporkan kejahatan yang sebelumnya jarang dibicarakan karena khawatir akan merusak reputasi korban.
Serangan terbaru itu menekan pemerintah baru India untuk melakukan lebih banyak hal guna menjamin keamanan perempuan. Partai Bharatiya Janata pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi yang kini berkuasa berjanji dalam kampanyenya, untuk mengangkat status perempuan di India. Tetapi para aktivis mengatakan mereka ingin melihat langkah kongkrit di lapangan untuk mewujudkan janji tersebut.