Ledakan itu terjadi di daerah kota al-Zahraa, Suriah tengah. Jumlah yang pasti korban-jiwa masih tidak jelas, sementara media pemerintah Suriah melaporkan 19 orang tewas dan Syrian Obervatory for Human Rights menyebut 32 orang tewas. Banyak lainnya luka-luka.
Ini adalah serangan besar kedua di Homs sejak persetujuan gencatan senjata antara pihak-pihak yang berperang mulai berlaku sebelumnya bulan ini, yang meratakan jalan bagi pemerintah untuk mengambil-alih daerah terakhir yang dikuasai pemberontak di kota itu.
Sementara itu, pengungsian dari 3 kota lain telah mulai, setelah persetujuan yang didukung PBB dicapai bulan September antara pemerintah dan pemberontak yang menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Dalam koordinasi multinasional yang pertama kalinya, lebih dari 120 laskar dan orang yang luka hari Senin mulai meninggalkan Zabadani, benteng terakhir pemberontak di perbatasan Suriah dengan Lebanon. Mereka kemudian akan terbang dari Beirut ke Turki lalu pindah ke daerah-daerah yang dikuasai oposisi di Suriah, kata pemimpin Observatory Rami Abdel Rahman.
335 orang lagi, termasuk sipil, telah mulai berangkat dari dua desa yang dikuasai pemerintah di Suriah barat-laut ke daerah lain pemerintah, juga melalui negara-negara tetangga, katanya.
Penduduk desa-desa Fuaa dan Kafraya yang mayoritas Syiah akan menyeberang ke Turki, lalu terbang ke Beirut dan seterusnya melalui darat ke Damaskus.
Dalam hampir 5 tahun perang saudara, sengketa itu telah menewaskan lebih dari 250 ribu orang dan jutaan orang mengungsi di dalam negeri dan ke luar negeri. [gp]