Tautan-tautan Akses

Dua Mahasiswi Iran Menolak Dideportasi dari Amerika


Pengunjuk rasa berkumpul di depan gedung pengadilan federal di mana dengar pendapat mahasiswi Shahab Dehghani dijadwalkan (21/1).
Pengunjuk rasa berkumpul di depan gedung pengadilan federal di mana dengar pendapat mahasiswi Shahab Dehghani dijadwalkan (21/1).

Dua dari setidaknya 10 mahasiswa asal Iran yang ingin meneruskan sekolah di Amerika namun ditolak masuk sejak bulan Agustus lalu, telah mengajukan pengaduan pelanggaran hak sipil kepada Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS). Mereka mengatakan telah dideportasi tanpa kesalahan dan diperlakukan dengan tidak baik oleh petugas di Bandara Internasional Logan di Boston.

Pengaduan terpisah itu meminta DHS menyelidiki sikap petugas Perlindungan Perbatasan dan Pabean yang mengatakan mereka memasuki Amerika secara ilegal.

Penggugat adalah Shahab Dehghani, mahasiswi Universitas Northeastern dan Reihana Emami Arandi yang dijadwalkan mulai kuliah di Universitas Harvard.

Pemeriksaan di Bandara Internasional Logan, Boston (Foto: dok). Shahab Dehghani dan Reihana Emami Arandi, dua mahasiswa asal Iran, mengajukan pengaduan pelanggaran hak sipil kepada Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) atas perlakuan kurang baik di bandara ini.
Pemeriksaan di Bandara Internasional Logan, Boston (Foto: dok). Shahab Dehghani dan Reihana Emami Arandi, dua mahasiswa asal Iran, mengajukan pengaduan pelanggaran hak sipil kepada Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) atas perlakuan kurang baik di bandara ini.

Arandi (35 tahun), dalam pengaduannya pada tanggal 30 Januari mengatakan ia ditahan pada tanggal 18 September dan diinterogasi selama hampir delapan jam tentang kehidupan dan pandangannya, termasuk tentang peristiwa yang sedang terjadi di Timur Tengah.

Pengacara Dehghani mengatakan kliennya diperbolehkan memasuki Amerika tiga kali dalam beberapa tahun belakangan untuk kuliah di Boston. Ia ditolak masuk dan dideportasi pada bulan Januari.

Kedua mahasiswa memiliki visa Amerika yang masih berlaku saat tiba di Amerika dan sudah menjalani pemeriksaan yang menyeluruh oleh Departemen Dalam Negeri.

Petugas pemerintah juga diduga mengabaikan perintah pengadilan darurat yang menunda pemulangan Dehghani untuk sementara waktu sampai kasusnya dihadapkan di pengadilan. [lj/lt]

XS
SM
MD
LG