Warga kesukuan dan para saksi mengatakan sebuah pesawat tak berawak (drone) milik Amerika Serikat membunuh dua tersangka militan al-Qaida di Yaman selatan.
Para saksi, yang bicara dengan jati diri mereka dirahasiakan karena takut tindakan balas dendam, mengungkapkan, tersangka militan itu sedang naik mobil ketika serangan tersebut dilancarkan dini hari Senin di propinsi Shabwa, di sebuah daerah yang disebut Markha.
Al-Qaida di Jazirah Arab, sebagaimana kelompok itu dikenal, dianggap cabang kelompok itu yang paling berbahaya, yang telah dikaitkan dengan beberapa persekongkolan canggih menyerang Amerika Serikat, tetapi yang kesemuanya berhasil dicegah.
Selama bertahun-tahun, Amerika Serikat telah melancarkan serangan-serangan drone terhadap target-target militan di Yaman, dan memberikan dana ratusan juta dolar dalam bantuan keamanan kepada pemerintah. Jatuhnya korban sipil akibat pesawat-pesawat tak berawak itu telah menimbulkan kemarahan masyarakat.
