Pertempuran antara tentara Kongo dan pemberontak M23 hari Senin (4/11) berlanjut di dekat perbatasan dengan Uganda meskipun pemimpin pemberontak menyerukan gencatan senjata.
Para pejabat PBB dan Kongo mengatakan empat warga sipil tewas akibat serangan artileri di kota perbatasan Bunagana. Kota itu direbut kembali oleh tentara Kongo pekan lalu, tetapi sebagian pemberontak kabarnya masih berada di perbukitan di dekatnya.
Sebelumnya hari Minggu, Pemimpin M23 Bertrand Bisimwa mengatakan setelah pasukannya dipukul mundur dari salah satu kubu pertahanan terakhir mereka bahwa ia menghendaki gencatan senjata agar pembicaraan perdamaian yang macet dengan pemerintah dapat dilanjutkan.
Menteri Informasi Kongo Lambert Mende mengatakan kepada VOA hari Senin bahwa pemberontak harus berkomitmen pada serangkaian langkah untuk meletakkan senjata, bukan hanya memberlakukan gencatan senjata.
Ia menambahkan bahwa dengan kemajuan yang dicapai pasukan pemerintah belakangan ini, ia berharap pertempuran akan berakhir dalam hitungan hari.
Kelompok pemberontak itu terdiri dari para pejuang yang bergabung dengan tentara Kongo berdasarkan perjanjian perdamaian 2009, tetapi kemudian membelot setelah mengeluh mereka mendapat perlakuan buruk. November lalu, mereka merebut beberapa kota di kawasan timur Kongo yang kaya hasil tambang.
Bisimwa mengatakan kepada VOA bahwa pemberontak memperjuangkan keamanan di kawasan itu.
Para pejabat PBB dan Kongo mengatakan empat warga sipil tewas akibat serangan artileri di kota perbatasan Bunagana. Kota itu direbut kembali oleh tentara Kongo pekan lalu, tetapi sebagian pemberontak kabarnya masih berada di perbukitan di dekatnya.
Sebelumnya hari Minggu, Pemimpin M23 Bertrand Bisimwa mengatakan setelah pasukannya dipukul mundur dari salah satu kubu pertahanan terakhir mereka bahwa ia menghendaki gencatan senjata agar pembicaraan perdamaian yang macet dengan pemerintah dapat dilanjutkan.
Menteri Informasi Kongo Lambert Mende mengatakan kepada VOA hari Senin bahwa pemberontak harus berkomitmen pada serangkaian langkah untuk meletakkan senjata, bukan hanya memberlakukan gencatan senjata.
Ia menambahkan bahwa dengan kemajuan yang dicapai pasukan pemerintah belakangan ini, ia berharap pertempuran akan berakhir dalam hitungan hari.
Kelompok pemberontak itu terdiri dari para pejuang yang bergabung dengan tentara Kongo berdasarkan perjanjian perdamaian 2009, tetapi kemudian membelot setelah mengeluh mereka mendapat perlakuan buruk. November lalu, mereka merebut beberapa kota di kawasan timur Kongo yang kaya hasil tambang.
Bisimwa mengatakan kepada VOA bahwa pemberontak memperjuangkan keamanan di kawasan itu.