Tautan-tautan Akses

Dr. Anthony Fauci Berdebat di Kongres Soal “Reopen” Amerika


Dr. Anthony Fauci, Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional dalam rapat dengar pendapat di Senat mengenai penanganan COVID-19 di Washington, 18 Maret 2021.
Dr. Anthony Fauci, Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional dalam rapat dengar pendapat di Senat mengenai penanganan COVID-19 di Washington, 18 Maret 2021.

Pakar penyakit menular terkemuka di Amerika Serikat (AS), Dr. Anthony Fauci, Kamis (15/4), berdebat dengan anggota faksi Republik dari negara bagian Ohio, Jim Jordan, tentang apa yang diperlukan agar AS dapat memulai kembali seluruh kegiatan di tengah pandemi virus corona.

“Pesan saya jelas, vaksinasi sebanyak mungkin orang sesegera mungkin sehingga jumlah perebakan baru turun dan pandemi ini tidak lagi menjadi ancaman,” ujar Fauci. “Sementara soal kapan waktunya, saya yakin ketika hal ini terjadi, Anda akan melihatnya.”

Jim Jordan menekan Fauci dengan mengatakan langkah-langkah mitigasi itu telah melanggar kebebasan dan kemerdekaan rakyat Amerika.

“Saya tidak melihat ini sebagai isu kebebasan, Pak Jordan,” ujar Fauci. “Saya melihat ini sebagai isu kesehatan publik.”

Konfrontasi itu terjadi dalam sidang di DPR tentang Krisis Virus Corona pada Kamis (15/4).

Lebih dari 122 juta warga Amerika telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin dan hampir 23 persen sudah divaksinasi penuh atau menerima dua dosis vaksin.

Moderna dan Pfizer-BioNTech masing-masing telah mendistribusikan 300 juta dosis vaksin hingga pertengahan atau akhir Juli nanti.

Pejabat-pejabat kesehatan merekomendasikan penangguhan penggunaan vaksin Johnson & Johnson untuk memastikan dokter tahu persis bagaimana mengatasi dan merawat penggumpalan darah.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), Rabu (14/4), mengatakan empat dari enam perempuan yang mengalami penggumpalan darah telah dirawat dengan obat pengencer darah yang disebut “heparin,” perawatan yang diharapkan tidak perlu terjadi.

Penangguhan vaksin Johnson&Johnson itu terjadi ketika jumlah korban meninggal akibat COVID-19 mendekati tiga juta orang, termasuk lebih dari 560 ribu orang yang meninggal di Amerika. Hingga saat ini masih terjadi penularan baru setiap hari, dengan jumlah kematian rata-rata mencapai 1.000 orang.

“Kita ingin melihat tingkat perebakan ini terus turun hingga ke tingkat yang sangat rendah. Kita belum tahu sampai ke kisaran berapa, mungkin hingga kurang dari 10 ribu kasus baru per hari,” ujar Fauci.

Ditambahkannya, “kita sedang dalam titik balik yang kritis. Setiap hari kita semakin baik dan semakin mampu mengendalikan pandemi ini karena setiap hari ada 3-4 juta orang yang divaksinasi.” [em/lt ]

XS
SM
MD
LG