Kelompok separatis pro-Rusia telah mendeklarasikan daerah Donetsk di Ukraina sebagai negara merdeka dan meminta Rusia untuk mempertimbangkan Donetsk menjadi bagian dari Federasi Rusia.
Kantor berita resmi Rusia RIA Novosti hari Senin (12/5) mengutip seorang pemimpin separatis – Denis Pushilin – yang mengatakan, berdasarkan hasil referendum hari Minggu, Republik Rakyat Donetsk kini merupakan “negara berdaulat”.
Ia menambahkan permintaan untuk bergabung dengan Rusia dibuat berdasarkan “keinginan rakyat Republik Donetsk” dan bagi “pemulihan keadilan sejarah”.
Pushilin juga mengatakan tidak mengesampingkan kemungkinan meminta “pasukan penjaga perdamaian” jika situasi di daerah itu memburuk.
Penyelenggara referendum menuju kemerdekaan yang kontroversial di Donetsk dan Luhanks mengatakan sekitar 90% pemilih mendukung seruan bagi kedaulatan, tetapi hasilnya tidak mungkin diverifikasi.
Kantor berita resmi Rusia RIA Novosti hari Senin (12/5) mengutip seorang pemimpin separatis – Denis Pushilin – yang mengatakan, berdasarkan hasil referendum hari Minggu, Republik Rakyat Donetsk kini merupakan “negara berdaulat”.
Ia menambahkan permintaan untuk bergabung dengan Rusia dibuat berdasarkan “keinginan rakyat Republik Donetsk” dan bagi “pemulihan keadilan sejarah”.
Pushilin juga mengatakan tidak mengesampingkan kemungkinan meminta “pasukan penjaga perdamaian” jika situasi di daerah itu memburuk.
Penyelenggara referendum menuju kemerdekaan yang kontroversial di Donetsk dan Luhanks mengatakan sekitar 90% pemilih mendukung seruan bagi kedaulatan, tetapi hasilnya tidak mungkin diverifikasi.