Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Sabtu (2/1), mengatakan hubungan Beijing dengan Washington telah mencapai "persimpangan jalan baru" dan dapat kembali ke jalur yang benar setelah periode "kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Reuters melaporkan ketegangan antara kedua negara tersebut semakin meningkat di tengah serangkaian masalah terkait sengketa perdagangan, hak asasi manusia, dan masalah Covid-19. Dalam langkah terbarunya, Amerika Serikat memasukkan lusinan perusahaan China yang disebut memiliki hubungan dengan militer ke dalam daftar hitam.
Wang, anggota dewan negara dan juga menteri luar negeri China, mengatakan dalam wawancara dengan kantor berita Xinhua bahwa kebijakan AS baru-baru ini terhadap China telah merugikan kepentingan kedua negara dan membahayakan dunia.
Namun, katanya, sekarang ada kesempatan bagi kedua belah pihak untuk "membuka jendela harapan baru" dan memulai babak dialog baru.
Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS diharapkan dapat meningkatkan hubungan antara Washington dan Beijing setelah mengalami ketegangan yang meningkat dalam empat tahun terakhir di bawah pemerintahan Donald Trump.
Bulan lalu, Wang mengatakan dia berharap pemilihan Biden akan memungkinkan kebijakan AS China untuk "kembali ke objektivitas dan rasionalitas.”
Namun, Presiden terpilih Biden, yang akan menjabat pada 20 Januari, terus mengkritik China karena "pelanggarannya" pada perdagangan dan masalah lainnya.
Wang tidak menyebut nama Trump atau Biden, tetapi dia mendesak Amerika Serikat untuk "menghormati sistem sosial dan jalur pembangunan" yang dipilih oleh China, menambahkan bahwa jika Washington "belajar", konflik antara kedua belah pihak dapat diselesaikan.
Politisi Amerika Serikat menuduh China menutupi wabah Covid-19 ketika pertama kali terjadi, menunda responsnya dan membiarkan penyakit itu menyebar lebih jauh dan lebih cepat.
Namun, Wang mengatakan China telah melakukan yang terbaik untuk memerangi penyebaran virus, "membunyikan alarm" untuk seluruh dunia.
“Kami berpacu dengan waktu, dan merupakan yang paling awal melaporkan epidemi ke dunia,” katanya. “Semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa epidemi sangat mungkin muncul di banyak tempat di seluruh dunia.” [ah]