Tautan-tautan Akses

Diganggu’ China, Filipina Setop Survei Penelitian di Laut China Selatan


Kapal garda pantai China menyemprot kapal Filipina dengan meriam air di beting sengketa, Laut China Selatan, 4 Desember 2024. (Foto: (National Task Force for the West Philippine Sea via AP)
Kapal garda pantai China menyemprot kapal Filipina dengan meriam air di beting sengketa, Laut China Selatan, 4 Desember 2024. (Foto: (National Task Force for the West Philippine Sea via AP)

Tiga kapal Garda Pantai China dan empat kapal yang berukuran lebih kecil pada Jumat (24/1) melakukan "manuver agresif" terhadap dua kapal Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan serta sejumlah perahu karet milik Filipina di dekat Pulau Thitu, menurut pernyataan Garda Pantai Filipina.

Filipina mengumumkan pada Sabtu (25/1) bahwa mereka menghentikan survei ilmiah di Laut China Selatan yang menjadi obyek sengketa menyusul adanya gangguan "berbahaya" dari kapal serta pesawat Angkatan Laut dan Garda Pantai China.

China mengklaim hampir seluruh wilayah perairan yang disengketakan itu dan menolak klaim dari negara pesaing, termasuk Filipina. Beijing juga menentang putusan pengadilan arbitrase internasional yang menyatakan klaim sepihak China tersebut tidak sah secara hukum.

Dalam beberapa bulan terakhir, China mengerahkan kapal angkatan laut dan garda pantai untuk mencegah Filipina mengakses terumbu karang dan pulau-pulau strategis di Laut China Selatan.

Tiga kapal Garda Pantai China dan empat kapal yang berukuran lebih kecil pada Jumat (24/1) melakukan "manuver agresif" terhadap dua kapal Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan serta sejumlah perahu karet milik Filipina di dekat Pulau Thitu, menurut pernyataan Garda Pantai Filipina.

Kapal-kapal Filipina tersebut membawa para ilmuwan yang berencana melakukan "survei ilmiah kelautan dan pengambilan sampel pasir" di sebuah gundukan pasir dekat Thitu, pulau terbesar yang dikuasai Filipina di Kepulauan Spratly yang disengketakan, menurut penjaga pantai.

Thitu terletak sekitar 430 kilometer dari Palawan, pulau utama Filipina, dan lebih dari 900 kilometer dari daratan China terdekat, Pulau Hainan.

Pasukan China menjaga Subi Reef dekat Thitu.

Garda Pantai Manila melaporkan bahwa sebuah helikopter Angkatan Laut China "terbang di ketinggian yang tidak aman" di atas perahu karet milik Badan Perikanan Filipina pada Jumat, yang "menyebabkan kondisi berbahaya akibat hembusan baling-baling."

Garda Pantai Filipina menyatakan, "Sebagai akibat dari pelecehan berkelanjutan dan pengabaian keselamatan yang ditunjukkan oleh pasukan maritim China," mereka bersama badan perikanan "dengan sangat menyesal menghentikan kegiatan survei dan gagal mengumpulkan sampel pasir" dari gundukan pasir yang tidak dihuni di lepas pantai Thitu.

Meskipun terjadi "konfrontasi berbahaya", tidak ada kecelakaan yang terjadi, tambah garda pantai.

Kementerian Luar Negeri China dan Kedutaan Besar Beijing di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar dari AFP. [ah/ft]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG