Sambil antisipasi terus meningkat tentang peluncuran sistem telekomunikasi canggih 5G, masalah keamanan dunia maya menjadi topik hangat. Pemerintah Amerika telah melancarkan usaha besar-besaran untuk mendesak banyak negara supaya melarang kegiatan raksasa telekomunikasi China, Huawei, salah satu pembuat utama jaringan pendukung telekomunikasi itu. Tapi Huawei mengatakan tidak akan membantu negara manapun melakukan kegiatan mata-mata dengan menggunakan teknologi itu.
Jaringan teknologi 5G diperkirakan akan membuat revolusi besar yang akan menghubungkan manusia, rumah, mobil, industri dan kota-kota. Itu berarti lebih banyak kesempatan bagi dunia usaha, tapi juga menimbulkan keprihatinan akan keamanan data.
Kata pakar keamanan siber Karl Li, “Saat ini saja banyak kegiatan manusia sudah menggunakan jaringan online. Setelah diluncurkannya jaringan 5G nanti, dengan berbagai aplikasi komersial dan semakin mudahnya berbagai informasi pribadi, kemungkinan tidak ada lagi hal yang tidak dilakukan secara online."
Huawei, pemimpin utama dalam pembangunan jaringan 5G itu banyak dipermasalahkan karena hubungannya dengan pemerintah China. Amerika mengatakan, Huawei bisa dipaksa oleh pemerintah China untuk melakukan kegiatan mata-mata.
Huawei dengan keras membantah tuduhan itu, kendati para pengecamnya mengatakan perusahaan itu adalah perpanjangan tangan partai komunis China.
Huawei mengatakan, perusahaannya adalah perusahaan internasional yang mendukung, dan tergantung pada rantai pasokan teknologi global.
Juru bicara perusahaan Joe Kelly mengatakan, “Empat milyar penduduk dunia menggunakan produk kami, dan melihat besar dan luasnya operasi kami, perusahaan-perusahaan telekomunikasi dengan mudah bisa melihat sendiri apa yang kami lakukan, dan pastilah akan menghentikan bisnis dengan kami kalau kami melakukan hal-hal yang dituduhkan itu.”
Huawei didirikan tahun 1987 dengan modal hanya 5.000 dollar di kota Shenzhen, tapi kini punya pendapatan lebih dari 100 milyar dollar, dan mengatakan kegiatan perusahaan itu terus tumbuh dalam kuartal pertama tahun ini.
Kata pendiri Huawei Ren Zhengfei, Huawei tidak pernah diminta melakukan kegiatan mata-mata oleh negara manapun, dan kalau dipaksa melakukan hal itu, Huawei lebih suka menghentikan bisnisnya sama sekali. (ii)