Presiden sementara Tunisia, Fouad Mebazza, mengatakan negaranya akan melakukan pemungutan suara pada tanggal 24 Juli untuk memilih dewan yang akan menulis kembali undang-undang dasar dan merencanakan proses transisi negara itu setelah penggulingan pemimpin Zine al-Abidene Ben Ali.
Dalam pidato televisi nasional Kamis malam, Presiden Mebazza mengatakan, "UUD sekarang tidak memenuhi aspirasi rakyat setelah revolusi.” Ia juga menambahkan bahwa Tunisia sedang memasuki tata politik baru yang dengan pasti memutuskan hubungan dengan rezim sebelumnya.
Mebazza juga mengatakan sebuah kelompok yang terdiri dari sejumlah tokoh nasional dan wakil-wakil politik akan menulis undang-undang pemilihan baru selambat-lambatnya pada akhir bulan Maret untuk menangani pemilihan dewan tersebut. Kantor berita Reuters melaporkan bahwa setelah terpilih, dewan tersebut akan mengangkat gubernur baru atau minta pejabat yang sekarang menjabat untuk terus bertugas sampai pemilu presiden atau parlemen diadakan.
Para demonstran terus melakukan tekanan sejak jatuhnya Ben Ali, dengan menuntut jadwal reformasi undang-undang dasar dan pemilihan, dan juga pemerintah yang bebas dari bekas anggota rezim. Kekerasan terakhir pada tanggal 26 Februari tersebut mengakibatkan tewasnya paling sedikit lima orang di ibukota, Tunis.