Tautan-tautan Akses

Dewan Keamanan Transportasi AS Masih Selidiki Kecelakaan di Dallas Air Show


Serpihan dari dua pesawat yang betabrakan dalam ajang Dallas Air Show terlihat berada di area Bandara Eksekutif Dallas, pada 12 November 2022. (Foto: AP/LM Otero)
Serpihan dari dua pesawat yang betabrakan dalam ajang Dallas Air Show terlihat berada di area Bandara Eksekutif Dallas, pada 12 November 2022. (Foto: AP/LM Otero)

Pihak berwenang pada Senin (14/11) mengidentifikasi enam laki-laki yang tewas dalam tabrakan maut antara dua pesawat militer kuno di ajang pameran udara di Dallas, Texas, yang terjadi pada Sabtu (12/11). Keenam korban adalah penerbang berpengalaman yang telah menjalani pelatihan penerbangan selama bertahun-tahun.

Commemorative Air Force, yang menyelenggarakan pameran itu, mengidentifikasi keenam korban sebagai: Terry Barker, Craig Hutain, Kevin “K5” Michaels, Dan Ragan, Leonard Root dan Curt Rowe. Mereka tewas ketika pesawat pembom era Perang Dunia Kedua dan sebuah pesawat tempur bertabrakan, menimbulkan bola api besar dan membuat para penonton yang sedang menyaksikan pertunjukan udara di Hari Veteran itu ketakutan.

Sejumlah video di media sosial menunjukkan pesawat tempur itu terbang ke arah pesawat pembom tersebut, sebelum akhirnya bertabrakan.

CEO Commemorative Air Force, Hank Coates, dalam konferensi pers pada Sabtu lalu mengatakan semua korban yang tewas itu adalah sukarelawan, tetapi mereka telah menjalani proses pencatatan jam terbang dan pelatihan yang ketat, serta diperiksa dengan sangat cermat.

Pihak berwenang belum mengidentifikasi secara terbuka siapa yang mengemudikan pesawat-pesawat itu.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) tengah menyelidiki insiden itu, termasuk soal mengapa kedua pesawat terbang di ketinggian yang sama dan di ruang udara yang sama.

Dalam konferensi pers pada Minggu (13/11), anggota NTSB Michael Graham mengatakan para penyelidik sedang menganalisis radar dan rekaman video untuk menentukan lokasi pasti tabrakan itu. Sebagian besar puing-puing pesawat yang tersebar di kawasan bandara akan diperiksa dengan cermat, bersama dengan rekaman audio dari menara kontrol lalu lintas udara, catatan pelatihan pilot dan catatan perawatan pesawat.

Kedua pesawat itu tidak dilengkapi dengan perekam data penerbangan atau perekam suara kokpit, sebuah perangkat terpisah yang kerap disebut sebagai “kotak hitam.”

Kecelakaan itu terjadi tiga tahun setelah jatuhnya sebuah pesawat pembom di Connecticut yang menewaskan tujuh orang, dan di tengah kekhawatiran banyak pihak tentang keselamatan pertunjukkan udara yang melibatkan pesawat-pesawat tempur tua. Perusahaan pemilik pesawat yang terbang dalam pertunjukkan “Wings Over Dallas” sebelumnya juga telah mengalami kecelakaan lain dalam 60 tahun sejarahnya.

Pesawat pembom B-17 adalah salah satu pesawat andalan Amerika Serikat selama Perang Dunia Kedua. Pesawat pembom dengan empat mesin besar ini digunakan dalam serangan melawan Jerman. Sementara pesawat tempur King Cobra, umumnya digunakan oleh Uni Soviet ketika masa perang dulu.

Kebanyakan pesawat B-17 sudah diistirahatkan setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua. Boeing mengatakan kini jumlah pesawat jenis itu hanya tersisa sedikit, yang sebagian ditempatkan di museum atau dipertunjukkan dalam pameran seperti di Dallas pada Sabtu lalu. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG