Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian hari Minggu (12/3) mengklaim bahwa pertukaran tahanan dengan Amerika “sudah dekat,” meskipun tidak memberikan bukti yang mendukung pernyataannya. Namun, Amerika segera menolak pernyataan itu sebagai “kebohongan yang kejam.”
Amirabdollahian pernah menyampaikan pernyataan serupa di masa lalu tentang kemungkinan kesepakatan dengan Amerika terkait aset-aset yang dibekukan di luar negeri, dan juga masalah lain yang tidak pernah membuahkan hasil. Sebagian dari pernyataan itu tampaknya ditujukan untuk menopang dukungan di dalam negeri di tengah meluasnya aksi demonstrasi menentang teokrasi Iran dan sekaligus mendukung nilai mata uang rial yang terus anjlok.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah hari Minggu, Amirabdollahian mengatakan Iran “dalam beberapa hari terakhir ini telah mencapai kesepakatan dengan Amerika mengenai pertukaran tahanan.”
Ditambahkannya, “Jika semua berjalan baik di pihak Amerika, saya pikir kita akan melihat pertukaran tahanan dalam jangka pendek ini.” Ia mengklaim dokumen antara Iran dan Amerika yang mengatur soal pertukaran tahanan ini “telah ditandatangani dan disetujui secara tidak langsung” sejak Maret 2022.
Deplu AS Bantah
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Ned Price kepada Associated Press menyebut pernyataan Teheran itu “kebohongan lain yang sangat kejam, yang hanya menambah penderitaan keluarga mereka.”
Ia menegaskan bahwa “kami (Amerika) bekerja tanpa henti untuk mengamankan pembebasan tiga warga Amerika yang ditahan secara tidak sah di Iran. Kami tidak akan berhenti hingga mereka bersatu kembali dengan orang-orang yang mereka cintai.”
Secara terpisah Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih juga menilai pernyataan Amirabdollahian itu “salah.” “Sayangnya pejabat Iran tidak akan ragu untuk mengada-ada, dan klaim kejam terbaru yang akan menyebabkan lebih banyak rasa sakit hati bagi keluarga Siamak Namazi, Emad Shargi dan Morad Tahbaz,” tambahnya.
Iran Kerap Tahan Warga Barat
Iran telah sejak lama menahan warga yang memiliki paspor atau ikatan dengan Barat, untuk digunakan dalam negosiasi dengan negara asing. Hingga saat ini setidaknya ada tiga warga negara Amerika yang diketahui ditahan di penjara Iran atas tuduhan spionase yang masih diperdebatkan secara luas. Bukti terhadap mereka tidak pernah dipublikasikan. Semua tahanan ini memiliki dwi-kewarganegaraan, yaitu Iran dan Amerika, sesuatu yang tidak diakui Iran.
Pernyataan Amirabdollahian ini hanya berselang dua hari setelah Iran dan Arab Saudi, dengan mediasi Tiongkok, mengumumkan normalisasi hubungan diplomatik kedua negara dan membuka kembali kedutaan-kedutaan besar mereka setelah pembekuan hubungan selama tujuh tahun ini. [em/jm]
Forum