Departemen Kehakiman AS telah melancarkan penyelidikan pelecehan seksual terhadap anak-anak di dalam Gereja Katolik Roma di Pennsylvania.
Tujuh dari delapan keuskupan Gereja Katolik Roma di AS, yaitu Philadelphia, Pittsburgh, Scranton, Erie, Greensburg, Allentown dan Harrisburg, Kamis (18/10), membenarkan mereka telah menerima surat panggilan pengadilan federal dan mengatakan akan bekerja sama.
"Panggilan pengadilan ini tidak mengherankan, mengingat kesalahan mengerikan yang dirinci dalam laporan dewan juri di seluruh negara bagian," kata Keuskupan Greensburg dalam sebuah pernyataan.
"Korban selamat, paroki dan masyarakat ingin melihat bukti bahwa setiap keuskupan telah melakukan tindakan cermat, menentukan dan berdampak untuk membuat anak-anak lebih aman. Kami memandang ini sebagai kesempatan lain bagi Keuskupan Greensburg untuk transparan,'' kata Keuskupan Greensburg menegaskan.
Panggilan pengadilan itu meminta dokumen internal gereja, serta bukti apa pun dari personil gereja yang membawa anak-anak melintasi batas negara bagian untuk tujuan terlarang, antara lain mengirim gambar atau pesan seksual secara elektronik, menginstruksikan siapa pun untuk tidak menghubungi polisi, penunjukan kembali predator yang dicurigai, atau menggunakan aset gereja sebagai bagian dari skandal itu.
Penyelidikan itu dilakukan setelah dewan juri negara bagian mengeluarkan laporan mengejutkan pada Agustus yang menemukan bahwa lebih dari 300 "pastor predator" telah melakukan pelecehan seksual terhadap lebih dari 1.000 anak selama tujuh dekade dan hierarki gereja telah menutup-nutupinya.
"Para pastor memperkosa anak-anak lelaki dan perempuan kecil, dan pelayan Tuhan yang bertanggung jawab terhadap mereka bukan saja tidak melakukan apa pun namun mereka juga menyembunyikan semuanya. Selama beberapa dekade," kata laporan dewan juri itu.
Tidak ada indikasi bahwa penyelidikan akan diperluas secara nasional. [my]
"Saya senang mendengar informasi ini. Kita mendapat perhatian penuh dari pemerintah federal Amerika yang menyelidiki Gereja Katolik Roma,'' kata Shaun Dougherty, 48,salah satu korban pelecehan dari Johnstown, kepada Associated Press. Dougherty
mengatakan kepada pihak berwenang bahwa ia dilecehkan oleh seorang pendeta ketika masih anak-anak di Keuskupan Altoona-Johnstown. (my)