Departemen Kehakiman (DOJ), pada Rabu (12/2), menggugat jaksa agung dan gubernur New York atas undang-undang negara bagian yang memungkinkan warga New York mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) tanpa harus membuktikan bahwa mereka berada di AS secara sah.
Jaksa Agung Pam Bondi mengumumkan gugatan tersebut dalam konferensi pers pertamanya sejak menjabat minggu lalu bersama Tammy Nobles, yang putrinya, usia 20 tahun, dibunuh di Aberdeen, Maryland, pada Juli 2022 oleh seseorang dari El Salvador yang memasuki AS secara ilegal beberapa bulan sebelumnya di Texas.
Penyerang, yang kala itu berusia 16 tahun, dibebaskan dan diserahkan ke sepupunya untuk mendapatkan suaka, praktik yang umum menurut hukum dan kebijakan AS.
"Ini adalah DOJ yang baru, dan kami mengambil langkah-langkah untuk melindungi warga Amerika," kata Bondi, dengan agen-agen dari FBI, Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak, serta Badan Penegakan Narkoba berbaris di belakangnya.
"New York telah memilih untuk memprioritaskan imigran gelap daripada warga negara Amerika. Itu berhenti. "Berhenti hari ini."
New York adalah satu dari beberapa negara bagian yang mengizinkan orang yang mungkin berada di AS secara tidak legal untuk mendapatkan SIM. Undang-undang yang disebut Green Light itu diberlakukan antara lain untuk meningkatkan keselamatan publik di jalan raya, karena orang-orang terkadang mengemudi tanpa SIM, atau tanpa lulus tes. Negara bagian tersebut juga memudahkan pemegang SIM tersebut untuk mendapatkan asuransi mobil, sehingga mengurangi kecelakaan yang melibatkan pengemudi yang tidak diasuransikan.
Gugatan hukum tersebut muncul beberapa hari setelah DOJ menggugat Chicago, dengan tuduhan bahwa undang-undang "suaka" kota tersebut menggagalkan upaya federal untuk menegakkan undang-undang imigrasi.
Untuk melaksanakan kebijakan imigrasinya, Trump sering menyoroti "para ibu bidadari" seperti Nobles, yang kehilangan anak akibat kejahatan orang-orang yang masuk ke AS secara ilegal. Penyerang yang membunuh putri Nobles telah dituduh pihak berwenang di El Salvador berafiliasi dengan geng MS-13 yang sadis, menurut laporan Partai Republik di Komisi Kehakiman DPR AS. [ka/ab]
Forum