Para pengunjuk rasa dari pihak oposisi Thailand berpawai melintasi jalan-jalan Bangkok dalam rangka usaha bersama tiga hari untuk menekan pemerintah menjelang pemilihan umum Minggu (2/2).
Sebagaimana telah dilakukan berbulan-bulan, para demonstran turun ke jalan-jalan melambaikan bendera Thailand, membunyikan peluit, dan menyerukan agar Perdana Menteri Yingluck Shinawatra turun.
Demonstran sudah mengganggu pemungutan suara dini dengan menghambat jalan ke tempat pemilihan suara (TPS) di banyak daerah negara itu, menimbulkan pertanyaan apakah pemilu dapat diselenggarakan.
Pemimpin demonstrasi Suthep Thaugsuban mengatakan Kamis bahwa sekalipun ia menyerukan pemboikotan pemilu, organisasinya tidak akan menganggu pemungutan suara lebih jauh.
Demonstran mengatakan pemilu seharusnya tidak diadakan sebelum reformasi luas diadakan. Yingluck telah mengemukakan argumentasi bahwa pemilu adalah satu-satunya cara yang sah untuk mengakhiri kemacetan politik selama berbulan-bulan.
Komisi pemilu Thailand sebelumnya telah menyerukan agar pemilu ditangguhkan, dengan alasan kekhawatiran akan kekerasan yang telah menewaskan paling sedikit 10 orang sejak November.
Tentara sedang meningkatkan kehadiran di ibukota untuk mencegah kerusuhan lebih jauh pada waktu pemilu, dan keadaan darurat sudah diberlakukan.
Tetapi militer, yang telah melancarkan 18 kali kudeta dalam 81 tahun terakhir, telah mengatakan pihaknya tidak akan mencampuri keadaan politik, kecuali kalau mutlak diperlukan.
Sebagaimana telah dilakukan berbulan-bulan, para demonstran turun ke jalan-jalan melambaikan bendera Thailand, membunyikan peluit, dan menyerukan agar Perdana Menteri Yingluck Shinawatra turun.
Demonstran sudah mengganggu pemungutan suara dini dengan menghambat jalan ke tempat pemilihan suara (TPS) di banyak daerah negara itu, menimbulkan pertanyaan apakah pemilu dapat diselenggarakan.
Pemimpin demonstrasi Suthep Thaugsuban mengatakan Kamis bahwa sekalipun ia menyerukan pemboikotan pemilu, organisasinya tidak akan menganggu pemungutan suara lebih jauh.
Demonstran mengatakan pemilu seharusnya tidak diadakan sebelum reformasi luas diadakan. Yingluck telah mengemukakan argumentasi bahwa pemilu adalah satu-satunya cara yang sah untuk mengakhiri kemacetan politik selama berbulan-bulan.
Komisi pemilu Thailand sebelumnya telah menyerukan agar pemilu ditangguhkan, dengan alasan kekhawatiran akan kekerasan yang telah menewaskan paling sedikit 10 orang sejak November.
Tentara sedang meningkatkan kehadiran di ibukota untuk mencegah kerusuhan lebih jauh pada waktu pemilu, dan keadaan darurat sudah diberlakukan.
Tetapi militer, yang telah melancarkan 18 kali kudeta dalam 81 tahun terakhir, telah mengatakan pihaknya tidak akan mencampuri keadaan politik, kecuali kalau mutlak diperlukan.