Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyambut kunjungan pemimpin Israel Benjamin Netanyahu ke London pada hari Jumat (24/3), sementara para demonstran berkumpul di dekatnya untuk memprotes kebijakan sayap kanan pemerintah Israel.
Israel menghadapi krisis nasional atas rencana pemerintah untuk merombak sistem peradilan. Rencana itu telah memicu protes terbesar dalam sejarah Israel dan memicu perbedaan pendapat yang jarang terjadi di berbagai lapisan masyarakat, termasuk pasukan cadangan militer, veteran angkatan laut, pengusaha teknologi tinggi, dan mantan pejabat.
Ketika ribuan orang turun ke jalan-jalan di berbagai penjuru negara itu pada hari Kamis, Netanyahu, yang sedang diadili karena korupsi, dengan berani berjanji untuk melanjutkan perombakan beberapa jam setelah koalisinya mengesahkan undang-undang yang mempersulit usaha-usaha untuk mencopotnya dari jabatan.
Rencana perombakan itu akan memberi koalisi paling kanan dalam sejarah Israel tersebut lebih banyak kendali atas penunjukan hakim; melemahkan Mahkamah Agung karena membatasi tinjauan yudisial atas undang-undang; dan memungkinkan Parlemen membatalkan keputusan pengadilan dengan mayoritas sederhana.
Kelompok-kelompok HAM dan Palestina mengatakan cita-cita demokrasi Israel telah lama ternoda oleh pendudukan negara itu selama 55 tahun di wilayah yang diupayakan bangsa Palestina untuk negara merdeka mereka di masa depan, dan perlakuan terhadap warga Israel keturunan Palestina yang menghadapi diskriminasi di banyak bidang.
Netanyahu menunda keberangkatannya dalam perjalanannya ke Inggris hingga pukul 4 pagi pada hari Jumat untuk menangani krisis politik di dalam negerinya. [ab/uh]
Forum