Ketidakpastian muncul di berbagai penjuru dunia, seiring dengan peninjauan nasib program-program bantuan luar negeri Amerika Serikat.
Chris Coons, senator Partai Demokrat, mengatakan, “Kita akan kehilangan puluhan tahun pengalaman dan wawasan, hubungan yang mendalam, intervensi yang efektif di beberapa tempat paling berbahaya dan terpencil di dunia, dan kita mengkhianati mitra-mitra yang telah mempertaruhkan posisi mereka di komunitas-komunitas dan negara-negara mereka yang secara terbuka menyatakan bersekutu dengan kita.”
Para ahli mengatakan kepada anggota Kongres dalam diskusi panel pada hari Rabu bahwa bantuan luar negeri mewakili kurang dari satu persen dari total anggaran Amerika Serikat dan membantah klaim pembelanjaan yang boros.
Jeremy Konyndyk, presiden organisasi nirlaba Refugees International dan mantan pejabat USAID, mengatakan, “USAID telah menjadi sasaran kampanye disinformasi terpadu yang dipimpin oleh Elon Musk dan diperkuat oleh presiden Amerika Serikat. Mereka telah menyebarkan kebohongan untuk memfitnah lembaga yang misinya sangat penting untuk memajukan kepentingan Amerika di dunia.”
Partai Republik membela pekerjaan Departemen Efisiensi Pemerintah, atau DOGE, yang dipimpin oleh miliarder Elon Musk, dengan mengatakan upaya untuk menghentikan penipuan dan pemborosan sudah lama tertunda.
Senator Partai Republik Lindsey Graham, misalnya, mengatakan, “USAID adalah lembaga yang mengecewakan kita semua. Saya telah menganjurkan pendekatan persuasif selama saya berada di Senat, dan apa yang saya lihat membuat saya mual.”
Pemerintahan Trump telah memberikan keringanan yang memungkinkan beberapa program bantuan dilanjutkan, meskipun para senator Partai Demokrat pada hari Rabu mempertanyakan apakah hal ini terealisasi di lapangan.
Di kantor presiden di Gedung Putih, atau Oval Office, Selasa, Musk mengatakan pekerjaannya mengikuti proses yang jelas. “Kita bukan sekadar masuk dan melakukan sesuatu secara sembarangan, Tidak, ini adalah kemitraan dengan para kepala-kepala badan dan, dan saya membicarakan secara reguler dengan presiden untuk memastikan bahwa hal ini adalah apa yang presiden inginkan terjadi,” sebutnya.
Pembekuan bantuan luar negeri yang dilakukan pemerintahan Trump dan penangguhan badan yang mengawasinya membahayakan puluhan ribu pekerjaan di Amerika Serikat dan luar negeri.
Mieka, yang hanya bersedia mengungkap nama panggilannya, salah satu karyawan USAID yang tiba-tiba kehilangan pekerjaan mengatakan bahwa konsekuensi dari penghentian sementara bantuan Amerika Serikat akan berdampak jangka panjang.
“Kami bekerja bukan dengan memaksa orang-orang untuk menghormati Amerika atau dengan memberitahu mereka untuk mempunyai nilai-nilai tertentu, namun dengan mendukung mereka dengan cara yang mereka rasa perlu,” jelasnya.
Kontraktor-kontraktor dan organisasi-organisasi non-pemerintah AS menggugat pemerintahan Trump atas pembekuan dana USAID, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan penggunaan kekuasaan presiden yang inkonstitusional. Partai Republik mengatakan Trump hanya menggunakan otoritasnya. [ab/uh]
Demokrat di Kongres Khawatir Pembekuan USAID Bisa Timbulkan Kerugian yang Tak Dapat Diperbaiki
![FILE: Bendera Amerika dan bendera USAID berkibar di luar gedung USAID di Washington, D.C.](https://gdb.voanews.com/deb2b3e3-ae30-45b0-b21d-aa5e248db0d4_w250_r1_s.jpg)
Para anggota Kongres dari Partai Demokrat mengatakan pembekuan bantuan luar negeri mungkin secara permanen merusak keamanan dan kedudukan Amerika di luar negeri.Partai Republik membantahnya dengan mengatakan evaluasi terhadap program-program USAID diperlukan untuk memerangi pemborosan dan penipuan.
Forum