Demonstran oposisi Thailand mulai berusaha menutup ibukota Bangkok, untuk menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dan mengganggu pemilu yang dijadwalkan pada 2 Februari.
Meskipun demonstrasi itu melumpuhkan banyak arus lalu lintas di kawasan bisnis utama Bangkok, Senin (13/1), kehidupan berlangsung seperti biasanya di sebagian besar kota itu.
Ribuan tentara keamanan dikerahkan di ibukota Thailand itu, namun mereka tidak mengambil tindakan apapun terhadap para demonstran.
Perdana Menteri Yingluck telah membubarkan parlemen, mengadakan pemilu dini, dan mengusulkan pembentukan dewan reformasi nasional sebagai cara menyelesaikan krisis politik yang sudah berbulan-bulan itu.
Tetapi oposisi telah mengatakan itu tidak cukup. Pemimpin protes Suthep Thaugsuban menuntut “dewan rakyat” yang anggotanya diangkat untuk menggantikan pemerintah sekarang dan melaksanakan reformasi untuk mengakhiri korupsi dan politik uang.
Para analis mengatakan partai perdana menteri yang berkuasa kemungkinan besar akan menang dalam pemilu dini nanti.
Meskipun demonstrasi itu melumpuhkan banyak arus lalu lintas di kawasan bisnis utama Bangkok, Senin (13/1), kehidupan berlangsung seperti biasanya di sebagian besar kota itu.
Ribuan tentara keamanan dikerahkan di ibukota Thailand itu, namun mereka tidak mengambil tindakan apapun terhadap para demonstran.
Perdana Menteri Yingluck telah membubarkan parlemen, mengadakan pemilu dini, dan mengusulkan pembentukan dewan reformasi nasional sebagai cara menyelesaikan krisis politik yang sudah berbulan-bulan itu.
Tetapi oposisi telah mengatakan itu tidak cukup. Pemimpin protes Suthep Thaugsuban menuntut “dewan rakyat” yang anggotanya diangkat untuk menggantikan pemerintah sekarang dan melaksanakan reformasi untuk mengakhiri korupsi dan politik uang.
Para analis mengatakan partai perdana menteri yang berkuasa kemungkinan besar akan menang dalam pemilu dini nanti.