Ribuan orang dari berbagai kalangan yakni mahasiswa, pelajar, buruh dan petani menggelar aksi di sekitar gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (30/9) bertepatan dengan rapat paripurna terakhir DPR periode ini. Tuntutan mereka masih sama dengan aksi-aksi sebelumnya yaitu penolakan pasal-pasal bermasalah di RKUHP, pelemahan KPK dan RUU Ketenagakerjaan.
Sempat terjadi beberapa kericuhan pada sore hari. Namun, polisi baru membubarkan ribuan peserta aksi sekitar pukul 18.00 WIB di sekitar gedung DPR. Polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan peserta aksi di beberapa titik.
Kerumunan pelajar terlihat masih tersebar di beberapa titik hingga pukul 21.00 WIB. Salah satunya di depan Pasar Palmerah, Jakarta Selatan. Mereka berasal dari sejumlah sekolah di Jakarta, Tangerang dan Serang.
Sejumlah siswa mengatakan tidak terlalu paham dengan tuntutan mereka. Kepada VOA, mereka bercerita hanya mengikuti ajakan teman dan informasi-informasi di media sosial.
Aksi baru mulai mereda sekitar pukul 12 malam. Menurut informasi, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia akan kembali menggelar aksi pada, Selasa (1/10).
Aksi ini bertepatan dengan pelantikan anggota DPR RI terpilih untuk periode 2019-2024. Adapun untuk tuntutannya masih sama, hanya bedanya pada aksi ini akan disampaikan kepada DPR RI terpilih yang baru. [sm/em]
