Tautan-tautan Akses

Dari Warteg Untuk Indonesia dalam Hadapi COVID-19


Sejumlah pengemudi ojek online yang mengambil makanan gratis di Warteg Kowantara di dekat Universitas Islam 45 Bekasi. (Foto: Courtesy/Kowantara)
Sejumlah pengemudi ojek online yang mengambil makanan gratis di Warteg Kowantara di dekat Universitas Islam 45 Bekasi. (Foto: Courtesy/Kowantara)

Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) membagikan makanan gratis bagi warga terdampak COVID-19 di Jabodetabek.

Ketua Komunitas Warteg Nusantara Mukroni mengatakan ada 400 warteg anggotanya yang menyediakan makanan gratis untuk warga yang kurang mampu di tengah pandemi corona. Antara lain pengemudi ojek online, satpam, pemulung dan anak jalanan. Program bantuan ini merupakan hasil kerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Mukroni yang juga pemilik warteg di dekat Universitas Islam 45 Bekasi, biasanya membagikan kupon makanan gratis tersebut sekitar pukul 10.00 WIB kepada warga kurang mampu di radius sekitar 1 kilometer dari wartegnya.

"Satu porsi itu kita hargai Rp15 ribu. Itu sudah layak, ada sayuran dan lauk pauk dan dibungkus supaya bersih dan sehat," tutur Mukroni kepada VOA, Sabtu (11/4/2020).

Kupon makanan gratis warteg Kowantara. (Foto: Courtesy/Kowantara)
Kupon makanan gratis warteg Kowantara. (Foto: Courtesy/Kowantara)

Mukroni menambahkan warga yang sudah mendapatkan kupon kemudian datang untuk mengambil makanan mulai dari pukul 12.00-14.00 WIB. Mereka tidak diperkenankan makan di dalam warteg untuk menghindari kerumunan orang.

Total ada 100 bungkus nasi yang dibagikan kepada warga kurang mampu. Kendati demikian, pembagian makanan gratis ini tidak dilakukan setiap hari, melainkan bergantung kepada donatur di ACT. Semisal untuk Warteg Mukroni hanya membagikan makanan gratis sebanyak sembilan hari selama dua pekan terakhir.

Di samping membantu warga kurang mampu, program ini menurut Mukroni juga membantu pemilik usaha warteg yang sebagian besar mengalami penurunan omset semenjak pandemi corona. Dari yang biasanya sekitar Rp750 ribu per hari menjadi Rp200 ribuan per hari.

"Hampir 80 persen penurunannya. Bahkan sejumlah warteg juga ada yang tutup. Karena makanan ini cepat saji, kalau misalkan tidak laku. Maka tidak bisa memutar modal lagi," tambahnya.

Sejumlah pengemudi ojek online yang mengambil makanan gratis di Warteg Kowantara di dekat Universitas Islam 45 Bekasi. (Foto: Courtesy/Kowantara)
Sejumlah pengemudi ojek online yang mengambil makanan gratis di Warteg Kowantara di dekat Universitas Islam 45 Bekasi. (Foto: Courtesy/Kowantara)

Ia berharap akan banyak donatur yang dapat bekerjasama dengan warteg yang jumlahnya sekitar 40 ribuan di Jabodetabek dalam menyalurkan bantuan kepada warga kurang mampu selama wabah COVID-19.

Presiden ACT Ibnu Khajar menjelaskan bantuan makanan gratis ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan makanan warga yang kurang mampu. Ia beralasan COVID-19 tidak hanya berdampak kepada kesehatan, melainkan juga sosial ekonomi. Kata dia, jika tidak ditangani dengan baik, maka bisa mengakibatkan kerusuhan sosial di masyarakat.

Di samping itu, program ini juga dapat membantu pengusaha warteg yang tidak pulang kampung untuk bertahan di tengah wabah COVID-19. Di sisi lain, potensi penularan corona di daerah juga dapat dikurangi karena para pemilik warteg tidak pulang kampung. Ibnu menargetkan bisa bekerjasama dengan seribu warteg di Jabodetabek untuk program pembagian makanan gratis pada pekan ini.

"Sehingga kalau seribu warteg, 100 paket sehari. Mereka bisa melayani ojek online yang mampir, tukang sampah, tukang parkir, buruh kasar yang lewat warteg, mereka bisa makan gratis. Jadi layanannya dapat, UMKM warteg juga bertahan dapat income. Kalau mereka diberi 100 paket, mereka bisa dapat omset Rp1,5 juta per hari," jelas Ibnu Khajar, Sabtu (11/4/2020).

Ibnu menargetkan pembagian makan gratis dengan bekerjasama seribu warteg dapat dijalankan hingga masa tanggap darurat COVID-19 selesai pada 29 Mei mendatang. Adapun kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar per harinya. Sebagian besar dana yang digunakan untuk program sebagian besar berasal dari masyarakat dan sebagian lainnya dari perusahaan.

Ibnu menjelaskan program serupa juga sudah dilakukan di 20 provinsi lainnya bekerja sama dengan warung makan-warung makan setempat. Antara lain Sumatera, Banten, Jawa Barat dan Maluku

"Empat puluh enam cabang ACT itu 22 provinsi. Masing-masing sudah mulai ada yang bekerja sama dengan 5-10 warung. Sudah mulai aktifasi sepekan ini ada waarung Sunda atau Jawa Timuran," tambahnya.

Bantuan makanan gratis hasil kerja sama Komunitas Warteg Nusantara dan ACT ini mendapat apresiasi dari para ojek online. Mereka berharap program ini dapat diteruskan selama masa pandemi COVID-19. Ini seperti yang dituturkan dua pengemudi ojek online, yakni Muhammad Ridwan dan Rizki yang mengambil makanan gratis di warteg milik Mukroni di Universitas Islam 45 Bekasi.

"Pasti-pasti membantu. Situasi kondisi begini lagi sepi, ojek online juga sudah sepi. Alhamdulillah dapat bagi-bagi nasi gratis. Kita isi-isi dulu perut. Ini sangat membantu," tutur Muhammad Ridwan.

"Terima kasih atas bantuannya. Cukup membantu, apalagi kita sebagai pengemudi ojek online. Ya pesannya sering-sering saja, agar pengemudi ojek online tidak terpinggirkan," tambah Rizki. [sm/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG