Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (26/12) mengakui adanya “ketidaksepakatan” di antara negara-negara bekas Uni Soviet. Putin menyampaikan ini dalam pidato pembukaan forum informal Commonwealth of Independent States (CIS) di St. Petersburg.
“Arah utama lain kerjasama antar negara-negara CIS adalah menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan Eurasia. Sayangnya, ancaman dan tantangan dari luar, pertama dan terutama dari luar, bertambah setiap tahun. Sayangnya, kita harus mengakui bahwa ketidaksepakatan juga muncul di antara anggota CIS," kata Putin.
"Bagaimana pun, yang penting adalah kita siap dan kita akan bekerja sama. Jika masalah muncul, kita akan berusaha menyelesaikannya bersama, saling memberikan bantuan dan mediasi," tambahnya.
CIS adalah organisasi antar-pemerintah di kawasan yang dibentuk pasca bubarnya Uni Soviet pada 1991. Anggota CIS saat ini adalah Azerbaijan, Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan dan Ukraina. Forum ini mengkoordinasikan pergerakan bebas barang, jasa, tenaga kerja, dan modal antar negara-negara anggota; sekaligus mempromosikan kerjasama dalam masalah keamanan.
Namun forum di St. Petersburg ini hanya dihadiri oleh Azerbaijan, Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari ini, para pemimpin juga akan melangsungkan pertemuan-pertemuan terpisah di sela-sela forum itu. [em/ka]
Forum