Cuaca buruk bergerak menuju pantai timur Amerika Serikat setelah memporak-porandakan wilayah bagian selatan. Cuaca buruk selama akhir pekan telah menewaskan sedikitnya 19 orang di bagian selatan Amerika dan melukai banyak lagi lainnya.
Para peramal cuaca memperingatkan angin kencang dan hujan lebat serta banjir bandang sementara cuaca buruk hari Senin (23/1) bergerak ke Pantai Timur, Amerika.
Badan Tanggap Darurat memperingatkan penduduk kota New York akan menghadapi hujan lebat dan angin berkekuatan sampai 110 kilometer per jam.
Kawasan-kawasan pantai mulai dari Virginia sampai Boston diperkirakan akan dihantam keras oleh hujan, salju dan angin. Badai yang luas itu memporak-porandakan bagian tenggara Amerika selama dua hari, mulai dari tornado, hujan lebat dan angin kencang menerjang dan menghancurkan rumah-rumah mobil dan kehancuran lainnya.
Selama hari Sabtu malam sampai Minggu petang badai telah menewaskan sekurangnya 15 orang di Georgia selatan dan empat orang di Mississippi.
Gubernur Georgia, Natahn Deal mengumumkan keadaan darurat di 16 distrik yang menghadapi kematian, luka-luka dan kerusakan parah akibat badai itu. Deal mengatakan badan-badan negara bagian “memastikan seluruh sumber daya tersedia” bagi kabupaten yang terimbas dan “harapan serta doa bagi warga Georgia yang menderita akibat badai itu."
Patrick Marsh dari Pusat Prakiraan Badai di Norman, Oklahoma mengatakan 39 kemungkinan tornado dilaporkan di bagian tenggara Amerika itu. Dari jumlah itu 30 dilaporkan di Georgia empat di Mississippi, dan masing-masing satu di Louisiana dan South Carolina.
Hantaman tornado pada bulan Januari jarang tapi bukannya tidak pernah terjadi sebelumnya di Amerika bagian selatan. Data dari Pusat Prakiraan Badai menunjukkan selama dekade terakhir, Amerika rata-rata mengalami 38 tornado pada bulan Januari, berkisar dari yang tertinggi, 84 tahun 2008 sampai empat tahun 2014. [my/al]
