Tautan-tautan Akses

COP16: Negara-Negara Lakukan Upaya Baru Kumpulkan Dana $200 Miliar


FILE - Kondisi air sungai Piraiba sebelum pertemuan puncak negara-negara hutan hujan Amazon, di Belem, negara bagian Para, Brazil, 6 Agustus 2023. (Ueslei Marcelino/REUTERS)
FILE - Kondisi air sungai Piraiba sebelum pertemuan puncak negara-negara hutan hujan Amazon, di Belem, negara bagian Para, Brazil, 6 Agustus 2023. (Ueslei Marcelino/REUTERS)

Setelah mencapai kesepakatan penting pada 2022 untuk menghentikan laju penyusutan keanekaragaman hayati pada 2030 (Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal), pemerintah berbagai negara tahun lalu bertemu di kota Cali, Kolombia guna mencari cara untuk membiayai kesepakatan itu.

Pemerintah berbagai negara berkumpul di Roma, Selasa (25/2), dalam upaya kedua untuk mencari cara mengumpulkan dana $200 miliar atau sekitar Rp3,2 triliun per tahun untuk membantu melestarikan keanegaraman hayati dunia – dan membuka kesempatan bagi kerja sama multilateral global, saat Amerika Serikat menolak untuk melakukannya.

“Dalam lansekap geopolitik yang sangat terpolarisasi, terfragmentasi, terpecah belah dan penuh konflik, kita memiliki tanggung jawab penting di sini, di Roma. Pada 2025 ini, kita mampu memberi penerangan secara global, dan kita akan dapat menegaskan bahwa cahaya itu masih ada, bahkan tanpa perbedaan, bahkan tanpa ketegangan, bahkan dengan ruang fiskal yang terbatas dan utara dan Selatan, bahkan di tengah konflik bersenjata, kita mampu untuk bekerja bersama secara kolaboratif untuk sesuatu yang melampaui kepentingan kita sendiri dan lebih jauh dari itu. Karena itulah yang menghubungkan kita. Dan itu adalah kehidupan itu sendiri,” kata Susana Muhamad, Presiden COP16 dalam pidatonya.

Menteri Lingkungan Hidup Kolombia Susana Muhamad (tengah) dalam pembukaan konferensi keanekaragaman hayati COP16 di markas besar Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB di Roma, 25 Februari 2025. (Alberto PIZZOLI / AFP)
Menteri Lingkungan Hidup Kolombia Susana Muhamad (tengah) dalam pembukaan konferensi keanekaragaman hayati COP16 di markas besar Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB di Roma, 25 Februari 2025. (Alberto PIZZOLI / AFP)

Dia juga menambahkan bahwa hal itu ada dalam tradisi suci seluruh bangsa di dunia – semua keindahan dan kapasitas dan keajaiban kehidupan dan alam di bumi.

“Dan dari nilai-nilai itulah kita akan berdiri di sini. Nampaknya itu hanya sebuah keputusan teknis, tetapi itu bukan keputusan teknis, itu adalah keputusan politik,” tambah Susana Muhamad.

Langkah-langkah yang diambil Donald Trump sejak dilantik pada Januari untuk menghapus pendanaan pembangunan telah membayangi pembicaraan tersebut dan memusatkan tekanan kepada para peserta, meskipun negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu bukan merupakan penandatanganan resmi bagi upaya ini.

Setelah mencapai kesepakatan penting pada 2022 untuk menghentikan laju penyusutan keanekaragaman hayati pada 2030 – Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal – pemerintah berbagai negara telah bertemu di Cali, kota di Kolombia pada Oktober tahun lalu untuk COP16 guna mencari cara bagaimana membiayai kesepakatan itu.


Sementara mereka telah setuju untuk menciptakan pendanaan untuk mengumpulkan dana dari perusahaan-perusahaan yang mengambil keuntungan dari data genetik yang terkandung di alam, yang juga disebut “Pendanaan Cali”, para negosiator gagal untuk mencapai persetujuan terkait siapa lagi yang harus memberikan dana dan bagaimana uang tersebut harus dikelola sebelum kehilangan kuorum dan pembicaraan ditangguhkan.

“Keanekaragaman hayati berada di tepi jurang, tetapi kita telah sepakat terkait bagaimana membalikkan keadaan. Kerangka kerja keanekaragaman hayati global Montreal yang akan datang, adalah sebuah rencana untuk menyelamatkan kemanusiaan dari krisis yang kita ciptakan sendiri,” kata Elizabeth Mrema, deputi direktur eksekutif Program Lingkungan PBB, ketika membacakan pernyataan dari Sekjend PBB, Antonio Guterres.

Pembicaraan lanjutan dari COP16 ini akan berakhir pada 27 Februari. [ns/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG