Mantan kandidat presiden Amerika Serikat Hillary Clinton mengecam keras retorika Presiden Donald Trump terkait Korea Utara sewaktu berpidato di Korea Selatan, Rabu.
"Tidak ada alasan bagi kita untuk bersikap sengit dan agresif,” kata Clinton dalam acara World Knowledge Forum di Seoul. Pernyataan Clinton itu menyorot komentar-komentar Trump yang menggambarkan Kim Jong-un sebagai manusia roket kecil dan ancamannya yang dipenuhi kemarahan dalam menanggapi provokasi Korea Utara.
Ia mengatakan, “dengan nasib jutaan orang bergantung pada resolusi diplomatik terhadap krisis Korea Utara, seharusnya dipahami bahwa ancaman yang angkuh untuk memulai perang itu berbahaya dan tidak bermanfaat.”
Clinton juga mengatakan, bertengkar dengan Kim Jong-un justru akan membuat pemimpin Korea Utara itu tersenyum dan memberinya perhatian internasional yang sangat diinginkannya.
Menlu AS Rex Tillerson sebelumnya pekan ini, membela cuitan dan komentar-komentar Presiden Trump yang dinilai banyak kalangan tidak pantas. Tillerson mengatakan, apa yang diungkapkan Trump tersebut merupakan usaha untuk memicu aksi yang dapat mendorong diplomasi.
Sementara tidak sepakat dengan gaya Trump yang agresif, Clinton tampaknya mendukung strategi diplomasi pemerintahannya yang koersif untuk menekan pemerintahan Kim Jong-un agar menghentikan program senjata nuklirnya. Ia sepakat bahwa perkembangan cepat Korea Utara di bidang misil balistik antar-benua yang dapat membawa senjata nuklir dan dapat menjangkau daratan AS merupakan merupakan ancaman keamanan bagi AS. [ab/uh]
