Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan Dewan Keamanan PBB gagal dalam tanggung-jawabnya karena tidak menyetujui resolusi yang mengutuk Suriah karena tindakan kejamnya terhadap para demonstran.
Tanpa menyebut Rusia dan Tiongkok secara terang-terangan, Clinton mengatakan hari Rabu kedua negara harus menjelaskan kepada rakyat Suriah keputusan mereka memveto resolusi itu.
Moskow dan Beijing hari Selasa menghalangi disetujuinya resolusi yang ditulis oleh Perancis, Inggris, Jerman dan Portugal, yang memicu kemarahan Amerika dan Eropa. Rancangan resolusi yang sudah diubah-ubah itu berisi kemungkinan rujukan akan sanksi terhadap Suriah jika Damaskus melanjutkan tindakan keras militernya terhadap demonstran pro-reformasi.
Rabu pagi, Menteri Luar Negeri Perancis Alain Juppe dengan marah mencela Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai seorang “diktator yang membantai rakyatnya” dan menjanjikan dukungan pada rakyat Suriah yang berusaha menggulingkan pemimpin otoriter itu.