Hingga batas pengajuan nominasi kandidat berakhir hari Rabu (10/2) tengah malam, tidak seorang pun dari para direktur eksekutif dan gubernur IMF yang mengajukan kandidat. Dewan Eksekutif IMF yang mewakili 188 negara anggota badan itu berencana menyelesaikan proses pemilihan direktur baru sesegera mungkin, mengingat masa jabatan Lagarde selama lima tahun akan berakhir pada 5 Juli mendatang.
Salah seorang anggota dewan eksekutif IMF Aleksei Mozhin hari Kamis (11/2) mengatakan kepada Bloomberg bahwa "periode pengajuan nominasi calon direktur baru ditutup hari Rabu dan hanya ada satu kandidat yang dinominasikan yaitu Christine Lagarde."
Mohzin membuka lowongan jabatan direktur itu sejak 20 Januari lalu, dan mengatakan proses pemilihan berlangsung secara terbuka, transparan dan berdasarkan prestasi calon, sama seperti yang dilakukan pada pemilihan sebelumnya. Dalam pertemuan tahunan IMF di Lima, Peru, Lagarde yang kini berusia 60 tahun mengatakan ia siap memegang masa jabatan berikutnya.
Beberapa masalah hukum di Perancis yang melilit Lagarde masih dapat menyulitkan masa depannya sebagai Direktur IMF. Pengadilan di Perancis bulan Desember lalu mengatakan Lagarde akan diajukan ke pengadilan karena "kelalaian" terkait penyelesaian yang dicapai oleh pemerintah Perancis dengan pebisnis Bernard Tapie ketika Lagarde menjabat menteri keuangan negara itu. Lagarde berulangkali menyatakan bahwa ia tidak bersalah dan berjanji akan mengajukan banding terhadap keputusan untuk mengadilinya.
Lagarde ditunjuk sebagai kepala badan keuangan dunia itu tahun 2011 setelah pengunduran diri Dominique Strauss-Kahn karena tuduhan penganiayaan seksual yang disampaikan seorang petugas kebersihan hotel di New York. Tim jaksa mencabut tuduhan kriminal terhadap Strauss-Kahn karena ketidak-konsistenan kesaksian petugas kebersihan itu dan Strauss-Kahn akhirnya memberikan ganti rugi yang tidak disebut jumlahnya pada perempuan tersebut.
Lagarde adalah perempuan pertama yang memimpin IMF, suatu badan keuangan yang didirikan semasa Perang Dunia Kedua untuk mengkoordinir kebijakan moneter internasional dan meminjamkan uang kepada negara-negara yang menghadapi kekurangan dana. Lagarde berupaya memberi suara lebih kuat kepada negara-negara yang sedang berkembang seperti China, sambil menekankan isu-isu seperti perubahan iklim dan ketidaksetaraan gender terkait pendapatan, membantu memperluas citra IMF dari sekedar sebagai lembaga pemberi pinjaman dan kebijakan untuk meliberalisasi ekonomi negara.
Tahun ini Lagarde akan menghadapi beberapa tantangan termasuk gejolak pasar keuangan yang mengancam pertumbuhan ekonomi dunia, keputusan apakah akan tetap memberikan dana talangan kepada Yunani, dan kemungkinan tuntutan pendanaan IMF dari negara-negara yang tergantung pada komoditas, yang kini merugi karena turunnya harga.
Menteri Keuangan Amerika Jacob Lew dalam pernyataan tertulis hari Kamis mengatakan Lagarde telah menjalankan "pekerjaan yang luar biasa" dan Amerika mendukung masa jabatan keduanya di IMF. [em/ds]