China mengumumkan hari Sabtu (23/9) bahwa pihaknya akan membatasi ekspor produk minyak ke Korea Utara untuk mematuhi sanksi Dewan Keamanan PBB atas program pengembangan nuklir dan misil Korea Utara.
Kementerian Perniagaan China mengatakan dalam pernyataan dalam situs internetnya ekspor minyak yang sudah disuling ke Pyongyang akan dibatasi dua juta barel setahun mulai tanggal 1 Oktober. Dikatakannya, penjualan gas alam cair akan segera dilarang.
Ekspor minyak untuk digunakan dalam program misil balistik Korea Utara atau kegiatan lain dilarang sanksi PBB, kata pernyataan itu.
Beijing juga akan melarang impor tekstil dari Korea Utara segera. Tekstil telah menjadi sumber utama devisa terakhir Pyongyang setelah dikenakan beberapa babak sanksi PBB, yang telah menyebabkan China menghentikan pembelian batu-bara, biji-besi, makanan-laut dan barang-barang lain.
Kira-kira 90 persen perdagangan Korea Utara adalah dengan China. Perdagangan tersebut sangat penting bagi Pyongyang dan sebagian besar sanksi baru-baru ini telah sangat meningkatkan tekanan terhadap negara komunis itu agar menghentikan pengembangan senjata nuklir dan misil jarak-jauh.
Para pemimpin China telah lama melindungi Korea Utara, tetapi telah mengutarakan kekecewaan yang meningkat terhadap pemerintahan Kim Jong-un. [gp]