Para pejabat mengumumkan penyelidikan itu pada Juli, setelah UE mulai menyelidiki apakah subsidi pemerintah China merugikan Eropa.
Beijing terus membantah bahwa kebijakan industrinya tidak adil dan mengancam akan mengambil tindakan terhadap UE untuk melindungi hak dan kepentingan hukum perusahaan-perusahaan China.
Kementerian Perdagangan mengatakan pada hari Kamis bahwa penerapan Peraturan Subsidi Luar Negeri (FSR) Uni Eropa mendiskriminasi perusahaan-perusahaan China, dan “menjadi hambatan perdagangan dan investasi.” Namun tidak disebutkan apakah China berencana mengambil tindakan sebagai balasannya.
China dan Uni Eropa adalah mitra dagang utama, namun terjebak dalam perselisihan yang luas, terutama terkait dukungan Beijing terhadap sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik.
Tindakan UE terhadap perusahaan-perusahaan China terjadi sementara blok 27 negara itu berupaya memperluas penggunaan energi terbarukan supaya memenuhi target emisi gas rumah kaca nol bersih pada tahun 2050.
Namun UE juga ingin menghindari apa yang mereka anggap sebagai ketergantungan berlebihan pada teknologi China karena banyak negara Barat semakin menganggap Beijing berpotensi mengancam keamanan nasional. [ps/ka]
Forum