Tautan-tautan Akses

China Tingkatkan Pengujian Virus pada Kemasan Makanan Impor


Seorang pekerja mengenakan masker saat memeriksa produk daging, termasuk daging sapi dari Selandia Baru yang dikemas dengan kode QR di supermarket di Beijing, Selasa, 24 November 2020.
Seorang pekerja mengenakan masker saat memeriksa produk daging, termasuk daging sapi dari Selandia Baru yang dikemas dengan kode QR di supermarket di Beijing, Selasa, 24 November 2020.

China meningkatkan pemeriksaan virus pada kemasan makanan impor sementara iklim lebih sejuk membawa gelombang baru infeksi virus corona di beberapa negara di luar China, kata para pejabat negara itu, Rabu.

Kemasan “tidak bebas” dari kemungkinan membawa virus, kata deputi direktur Pusat Penilaian Risiko Keselamatan Makanan Nasional Li Ning kepada para wartawan.

Meskipun tingkat teruji positif virus corona pada paket hanya 0,48 per 10.000, proporsi ini meningkat bersama dengan jumlah tes yang dilakukan, ujar Li.

Ia mengatakan virus ini dalam beberapa hal ditularkan ke manusia dari kemasan, meskipun Li maupun pejabat lainnya pada konferensi pers hari Rabu itu tidak menyebut-nyebut adanya kasus terkukuhkan semacam itu.

Seorang pekerja memberi label pada produk daging sapi yang dijual di food court di Beijing, Jumat, 28 Agustus 2020.
Seorang pekerja memberi label pada produk daging sapi yang dijual di food court di Beijing, Jumat, 28 Agustus 2020.

Pengetesan pada kemasan oleh China telah memicu kontroversi. Para eksportir makanan beku mempertanyakan alasan ilmiah di balik itu dan apakah ini dapat disamakan dengan penghalang perdagangan yang tidak adil. China telah membela praktik tersebut sebagai langkah tambahan untuk mencegah penyebaran virus.

Melalui kewajiban mengenakan masker, pengetesan massal, PSBB dan pelacakan kontak, China telah menyingkirkan sebagian besar kasus pada penularan lokal, menyebabkan negara itu memberi perhatian ekstra pada ancaman penularan dari luar negeri. Administrasi Kesehatan Nasional China hari Rabu melaporkan lima kasus baru, semua dari luar negeri, membuat total kasus di negara itu menjadi 86.469, termasuk 4.634 kematian.

Menghentikan penyebaran virus “seperti bertempur dalam perang,” menuntut tindakan cepat dan tegas, kata kepala pakar penyakit menular Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China Wu Zunyou.

“Kemenangan hanya akan datang setelah seluruh negara bersatu dalam upaya-upayanya. Dalam hal ini, strategi teknis, kepemimpinan yang kuat dan tindakan terpadu, semuanya memainkan peran penting,” kata Wu.

Virus corona diketahui lebih stabil pada kondisi yang lebih dingin dan lebih kering. Mendesinfeksi kemasan pada suhu yang membekukan menciptakan “tantangan-tantangan khusus,” kata Zhang Liubo, pejabat tertinggi bidang disinfeksi pada CDC China.

Meskipun pembasmian virus berhasil dan virus itu tidak lagi menular, sisa-sisanya masih terdapat pada kemasan, yang menyebabkan hasil tes virus menjadi positif, ujar Zhang.

Namun, “hingga sekarang ini, kami belum menemukan adanya infeksi yang disebabkan oleh konsumsi langsung produk-produk dari sistem penyimpanan dan transportasi dalam suhu dingin ini,” lanjut Zhang. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG