Tautan-tautan Akses

China Protes Sanksi UE terhadap 19 Perusahaan yang Terkait Perang Rusia di Ukraina


Siluet kamera pengintai di balik bendera nasional China di Beijing, 3 November 2022. (Foto: REUTERS/Thomas Peter)
Siluet kamera pengintai di balik bendera nasional China di Beijing, 3 November 2022. (Foto: REUTERS/Thomas Peter)

China pada Selasa (25/6) mengatakan pihaknya telah memprotes Uni Eropa (UE) setelah blok tersebut menjatuhkan sanksi terhadap 19 perusahaan China yang diyakini Barat bersekongkol mewakili dukungan Beijing terhadap perang Rusia di Ukraina.

Daftar yang diterbitkan dalam Jurnal Resmi UE pada Senin (24/6) mencakup beberapa perusahaan yang berlokasi di Hong Kong serta dua raksasa satelit global.

Perusahaan-perusahaan tersebut kini dikenai pembatasan drastis atas penjualan “barang dan teknologi yang dapat digunakan ganda” untuk meningkatkan sektor pertahanan dan keamanan Rusia.

Beijing membalas pada Selasa, dengan mengatakan pihaknya menentang “sanksi sepihak tanpa dasar hukum internasional” dan telah mengajukan “pernyataan tegas” kepada UE.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning saat konferensi pers di Kementerian Luar Negeri di Beijing pada 15 Januari 2024. (Foto: AFP)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning saat konferensi pers di Kementerian Luar Negeri di Beijing pada 15 Januari 2024. (Foto: AFP)

“Perkembangan dagang dan kerja sama antara bisnis China dan Rusia tidak menarget pihak ketiga mana pun,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning pada konferensi pers rutin di Beijing.

“Kami mendesak pihak Eropa untuk mencabut sanksi tersebut, dan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk secara tegas menegakkan hak dan kepentingan sah perusahaan-perusahaan China,” tambahnya.

Paket sanksi Uni Eropa ke-14 terhadap Rusia menambahkan 61 perusahaan baru ke dalam daftar entitas yang dituduh secara langsung “mendukung kompleks industri militer Rusia” dalam perang di Ukraina, sehingga totalnya menjadi 675 perusahaan.

Di antara perusahaan-perusahaan baru tersebut terdapat dua pemain utama dalam industri satelit China yang terlibat dalam penjualan satelit dan citra satelit kepada kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner.

Pada Oktober, penyelidikan AFP mengungkapkan bahwa Wagner pada tahun 2022 menandatangani kontrak senilai lebih dari $30 juta dengan perusahaan China Beijing Yunze Technology Co Ltd untuk mengakuisisi dua satelit dan menggunakan gambar-gambarnya.

Kontrak tersebut ditandatangani pada November 2022, lebih dari setengah tahun invasi Moskow ke Ukraina di mana kelompok Wagner di bawah pendirinya Yevgeny Prigozhin memainkan peran kunci di medan perang.

Kedua satelit resolusi tinggi tersebut milik Chang Guang Satellite Technology, perusahaan satelit global terkemuka yang merupakan unit yang dimasukkan ke dalam daftar sanksi UE.

Perusahaan lain yang disebutkan Senin adalah Head Aerospace Technology, yang menjual citra satelit dan dimasukkan dalam daftar sanksi AS pada 2023 karena memasok Wagner.

Sekalipun China tidak mengirimkan senjata secara langsung ke Rusia, Amerika Serikat dan Eropa menuduh China menjual komponen dan peralatan ke industri militer Moskow – tuduhan yang dibantah keras oleh Beijing.

Perusahaan-perusahaan yang berbasis di Rusia merupakan setengah dari 61 entitas yang ditambahkan ke daftar UE pada hari Senin.

Selain 19 perusahaan China, UE juga menambahkan sembilan perusahaan dari Turki, dua di Kyrgyzstan, satu di India, satu di Kazakhstan, dan satu di Uni Emirat Arab. [ab/ns]

XS
SM
MD
LG