Pemerintah China telah menyatakan harapan bahwa perselisihan antara Malaysia dengan perusahaan milik negara China yang membangun dua proyek pipa gas bernilai jutaan dolar dapat diselesaikan melalui “konsultasi bersahabat.”
Seorang juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan Selasa (16/7), proyek yang sedang dibangun oleh anak perusahaan China National Petroleum Corp itu “dilaksanakan sesuai dengan kontrak.”
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, Senin, pemerintahnya telah menyita lebih dari 1 miliar ringgit ($ 243 juta) dari rekening bank China Petroleum Pipeline Bureau karena proyek senilai 9,4 miliar ringgit ($ 2,3 miliar) telah dibatalkan. Dia mengatakan Malaysia berhak atas hal itu karena 80 persen dari biaya telah dibayarkan tetapi hanya 13 persen dari pekerjaan yang dilakukan.
Juru bicara kementerian luar negeri China, Geng Shuang, mengatakan “untuk masalah yang timbul dalam kerja sama, kedua pihak harus menyelesaikannya dengan benar melalui konsultasi bersahabat.” [lt/ab]