China mengumumkan mulai hari Minggu (29/1) akan kembali menerbitkan visa untuk pelancong Jepang, mengakhiri penangguhan selama hampir tiga minggu sebagai protes terhadap persyaratan masuk ke Tokyo yang lebih ketat terkait COVID-19 bagi wisatawan asal China.
Keputusan itu diumumkan dalam pernyataan yang diposting di situs Kedutaan Besar China.
China berhenti mengeluarkan visa baru di Jepang pada 10 Januari lalu sebagai tindakan pembalasan nyata terhadap persyaratan tes tambahan yang diberlakukan Tokyo terhadap wisatawan China pada akhir Desember lalu, menjelang libur Tahun Baru Imlek. Jepang mengambil langkah itu dengan merujuk pada lonjakan kasus baru COVID-19 di China setelah melonggarkan pembatasan terkait virus corona dan data COVID-19 dari Beijing yang dinilai mengecilkan jumlah kasus sesungguhnya.
Jepang membuka kembali perbatasannya untuk wisatawan individu pada Oktober lalu dan mengizinkan pelancong yang memiliki bukti vaksinasi, alih-alih melakukan uji medis di bandara, kecuali menunjukkan gejala. Tetapi pada 30 Desember Jepang mewajibkan seluruh pendatang dari China untuk menunjukkan uji medis negatif COVID-19 sebelum berangkat dan melakukan uji medis tambahan saat kedatangan.
China juga berhenti mengeluarkan visa di Korea Selatan setelah negara itu pada awal Januari lalu melakukan hal yang sama bagi pelancong jangka pendek dari China.
Korea Selatan Jumat lalu (27/1) mengatakan akan mempertahankan tindakan itu hingga akhir Februari karena khawatir memburuknya perebakan virus corona di China pasca perjalanan Tahun Baru Imlek.
Pihak berwenang China mengatakan perebakan virus corona telah mencapai puncaknya. Meskipun demikian tetap ada kekhawatiran di luar negeri bahwa China tidak memberikan data yang sesungguhnya.
Gelombang perebakan kasus baru COVID-19 di Jepang mulai mereda beberapa pekan terakhir ini, dengan kasus harian yang dikonfirmasi turun menjadi sekitar seperlima dari puncaknya pada awal Januari lalu.
Pemerintah Jepang minggu lalu mengumumkan rencana untuk menurunkan tingkat COVID-19 menjadi setara dengan influenza musiman pada bulan Mei nanti; sebuah langkah yang akan semakin melonggarkan pemakaian masker dan tindakan pencegahan lain ketika negara itu berusaha kembali ke keadaan normal. [em/lt]
Forum