Tautan-tautan Akses

China Kecam Tindakan AS yang 'Provokatif' di Laut China Selatan


Jet tempur FA-50PH Angkatan Udara Filipina, bergabung dengan patroli maritim Filipina dan Amerika Serikat di Batanes dan wilayah di Laut Filipina Barat pada Selasa, 21 November 2023. (Foto: via AP)
Jet tempur FA-50PH Angkatan Udara Filipina, bergabung dengan patroli maritim Filipina dan Amerika Serikat di Batanes dan wilayah di Laut Filipina Barat pada Selasa, 21 November 2023. (Foto: via AP)

China, Kamis (4/1), mengecam apa yang mereka sebut sebagai tindakan “provokatif” Amerika dan sekutunya, Filipina, di Laut China Selatan, sementara kedua pihak menggelar latihan di perairan yang disengketakan tersebut.

Kapal-kapal perang dari China dan Amerika melakukan latihan tandingan di laut itu minggu ini di tengah meningkatnya ketegangan yang melibatkan sekutu Amerika, Filipina.

Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Beijing pada Rabu mengatakan pengerahan angkatan laut dan udaranya selama dua hari itu dijadwalkan berakhir hari ini. Kapal-kapal itu sedang melakukan “patroli rutin” di laut.

Pernyataan itu tidak menyebut di mana tepatnya patroli dilakukan. Tidak ada rincian spesifik mengenai tujuan latihan tersebut.

Kapal perang Angkatan Laut Filipina BRP Gregorio Del Pilar (PS15) dan BRP Jose Rizal (FF150) melakukan manuver taktis dengan USS Gabriel Giffords (LCS 10), di atas, selama latihan antara Filipina dan AS. (Foto: via AP)
Kapal perang Angkatan Laut Filipina BRP Gregorio Del Pilar (PS15) dan BRP Jose Rizal (FF150) melakukan manuver taktis dengan USS Gabriel Giffords (LCS 10), di atas, selama latihan antara Filipina dan AS. (Foto: via AP)

Latihan dilakukan sementara Amerika mengatakan armada kapal induk penyerang yang dipimpin USS Carl Vinson sedang melakukan latihan dengan Angkatan Laut Filipina selama dua hari.

Beijing mengutuk manuver itu sebagai “kegiatan militer provokatif” yang bertujuan “memamerkan kekuatan militer mereka.” Juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin mengatakan latihan itu “membahayakan manajemen dan pengendalian situasi maritim dan perselisihan terkait”.

“Kami mendesak negara-negara terkait agar menghentikan tindakan tidak bertanggung jawab mereka dan sungguh-sungguh menghormati upaya negara-negara di kawasan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan,” ujarnya. Beijing, ia menambahkan, akan “terus menjaga dengan kuat kedaulatan teritorial serta hak dan kepentingan maritimnya.”

Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan dan mengabaikan keputusan pengadilan internasional bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum. Negara ini mengerahkan kapal-kapal untuk berpatroli di jalur air yang sibuk itu dan membangun pulau-pulau buatan yang telah dimiliterisasi untuk memperkuat klaimnya.

Meskipun biasanya menggunakan penjaga pantainya untuk menegakkan klaimnya di wilayah tersebut, China secara rutin menggelar latihan militer. Akhir November lalu, angkatan laut negara itu melakukan latihan “rutin.” Rekaman video dari media TV pemerintah, CCTV, menunjukkan apa yang disebut sebagai "latihan menembak dengan peluru tajam", dengan pesawat terbang di atas lautan itu dan satu jet menembakkan rudal. [ka/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG