Ketiga tahanan Uighur yang dialihkan itu merupakan yang terakhir dari 22 Muslim Uighur yang ditahan di fasilitas kontroversial itu, yang telah dijanjikan Presiden Amerika Barack Obama akan ditutup.
Jurubicara kementerian luar negeri China mengatakan hari Kamis (2/1) bahwa orang-orang itu berbahaya dan seharusnya dipulangkan ke China. Ia mengatakan, mereka adalah teroris yang mengancam tidak hanya China tapi juga negara yang menampung mereka.
Beijing mengatakan, mereka adalah anggota Gerakan Islam Turkistan Timur, yang memperjuangkan kemerdekaannya di propinsi Xinjiang, China Barat.
Uighur, kelompok etnis paling besar di Xinjiang, sering mengeluhkan diskriminasi. Banyak di antara mereka mengkhawatirkan, mereka akan disiksa dan kembali dipenjarakan jika dikirim pulang ke China.
Alim Seytoff dari Asosiasi Uighur Amerika menyambut pengalihan para tahanan itu, dan mengatakan kepada VOA, mereka tidak berbahaya sama sekali.
Orang-orang itu ditangkap sewaktu invasi pimpinan Amerika ke Afghanistan dan ditahan di Amerika sebagai tersangka teroris.
Seorang hakim Amerika memerintahkan pembebasan seluruh 22 Muslim Uighur yang ditahan itu pada tahun 2008, namun para pejabat Amerika sulit menemukan negara baru yang bersedia menampung mereka.
19 tahanan Uighur lainnya telah dimukimkan ke negara-negara lain.
Jurubicara kementerian luar negeri China mengatakan hari Kamis (2/1) bahwa orang-orang itu berbahaya dan seharusnya dipulangkan ke China. Ia mengatakan, mereka adalah teroris yang mengancam tidak hanya China tapi juga negara yang menampung mereka.
Beijing mengatakan, mereka adalah anggota Gerakan Islam Turkistan Timur, yang memperjuangkan kemerdekaannya di propinsi Xinjiang, China Barat.
Uighur, kelompok etnis paling besar di Xinjiang, sering mengeluhkan diskriminasi. Banyak di antara mereka mengkhawatirkan, mereka akan disiksa dan kembali dipenjarakan jika dikirim pulang ke China.
Alim Seytoff dari Asosiasi Uighur Amerika menyambut pengalihan para tahanan itu, dan mengatakan kepada VOA, mereka tidak berbahaya sama sekali.
Orang-orang itu ditangkap sewaktu invasi pimpinan Amerika ke Afghanistan dan ditahan di Amerika sebagai tersangka teroris.
Seorang hakim Amerika memerintahkan pembebasan seluruh 22 Muslim Uighur yang ditahan itu pada tahun 2008, namun para pejabat Amerika sulit menemukan negara baru yang bersedia menampung mereka.
19 tahanan Uighur lainnya telah dimukimkan ke negara-negara lain.