Menyusul pengumuman Presiden Barack Obama minggu ini mengenai serangan-serangan udara terhadap ISIS di Irak dan Suriah, China menyampaikan dukungannya dalam perang melawan terorisme.
Juru bicara kementrian luar negeri Tiongkok, Hua Chunying berbicara kepada wartawan di Beijing dalam penjelasan singkat.
Hua Chunying mengatakan kita semua menentang terorisme, dan China yakin masyarakat internasional harus bekerja sama untuk memerangi terorisme. Hua mengatakan bahwa dalam perang global ini, integritas wilayah negara-negara harus dihormati. Ia mengatakan China berharap perdamaian dan hukum bisa dipulihkan di negara-negara itu dan bahwa perdamaian akan menghentikan negara-negara ini menjadi tempat lahirnya aksi terorisme.
Kebijakan China untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri negara lain membuat China kecil kemungkinannya bergabung dengan koalisi internasional apapun untuk melawan ISIS. Tapi China adalah pembeli minyak terbesar Irak, dan mesin perekonomian China bergantung pada impor minyak yang bisa diandalkan.
Itulah sebabnya dukungan China terhadap upaya Amerika memerangi ISIS penting.
Joseph Chang adalah seorang profesor ilmu politik di City University di Hong Kong.
“Beijing tidak akan menentang upaya Amerika untuk membentuk koalisi ini karena pimpinan China memahami negara Islam itu juga akan berimbas pada China sebelumnya menentang terorisme, separatisme, dan separatisme agama,” kata Joseph Chang.
ISIS telah mengancam China dan negara-negara lainnya karena dituduh “merampas” hak-hak warga Muslim di dalam negeri mereka”.
Ini menjadi tahun yang tidak terduga bagi terorisme di China dengan aksi serangan pisau dan bom di beberapa kota. China menuduh serangan itu dilakukan separatis etnis Uighur yang minoritas di provinsi Xinjiang. Dan telah melancarkan penumpasan keras yang oleh kelompok hak asasi disebut dilakukan dengan kejam.
Chang mengatakan motif China bagi dukungannya pada koalisi pimpinan Amerika dipicu oleh keprihatinan terorisme ini di dalam negeri.
“Ekstremisme, terorisme, dan aksi separatis keagamaan makin berdampak di China selagi masalah-masalah China dengan etnis minoritasnya memburuk khususnya di Xinjiang,” kata Chang.
ISIS mengklaim bahwa warga China telah bergabung sebagai anggota mereka. Musim panas ini Kementrian Pertahanan Irak memasang photo di akun Facebooknya yang dikatakan menunjukkan seorang laki-laki China yang berperang untuk ISIS.